BEKAL DARI DAN KEPADANYA
Oleh : Gempur Santoso
Apenso.id // Tadi malam mendapat berita dari japri, bahwa teman saya meninggal dunia. Teman seusia (pantaran). Teman se organisai. Saat hidupnya, dia aktif sebagai pengacara. Dia kembali ke Yang Maha Kuasa, semoga khusnul kotimamah semasa hidupnya.
Hari ini, di dunia ini, saya masih aktif. Akan rapat di kampus.
Sebelum persiapan ke kampus. Pagi tadi saya aktif membersihkan kebun, memotong pohon kelapa yg masih muda, tapi bibit besar. Kawatir pohon kelapa menjadi besar yg tumbuh di lahan yg kurang besar.
Lumayan, berkeringat pagi hari, anggap olahraga. Selain itu mendapatkan blarak (daun kelapa). Lidi daun kelapa bisa dibuat sapu lidi ataupun kebyok (sapi lidi kecil).
Masa tua. Sudah tergolong manusia lanjut usia (manula). Teman seumuran pun sudah ada yg wafat.
Saat manula. Setidaknya tiap hari masih bergerak berkeringat (olahraga). Juga masih ada aktivitas yg berguna bagi manusia lain.
Garis kehidupan manusia memang bagaikan garis parabol. Melengkung dari tak ada menjadi ada, terus bertambah naik sampai pucak, terus turun dan turun, kemudian kebali tak ada lagi.
Dalam agama keyakinan kita “dariNya kembali kepadaNya”. Dalam pepatah Jawa “urip mung mampir ngombe” (hidup hanyalah mampir minum saja”. Jadi hidup di dunia ini hanya sekejap saja, hanyalah mampir untuk minum karena haus.
“Minum” dalam arti mengeyam sampai mendaptkan ilmu yg bermanfaat, kebenaran, keturunan shaleh/shalehah, dan beramal untuk bekal perjalanan sampai tidak ada lagi. Bekal akherat.
Semoga kita selalu sehat lahir batin… Aamiin YRA. ***