BISNIS PENDIDIKAN, PENDIDIKAN SEMAKIN MAHAL
Oleh: Gempur Santoso
Saat duduk-duduk di ruang dosen. Ngobrol dengan teman, yang menceritakan putrinya yang sedang kuliah di kampus negeri di Surabaya.
Putrinya sudah tiga hari ini tidak pulang. Karena jauh, namun terjangkau. Karena pulang kuliah sudah malam. Menghawatirkan dalam perjalanannya.
Dari cerita itu. Dapat dipetik bahwa perguruan tinggi negeri (PTN) saat ini ada kuliah malam hari. Kampus PTN dari pagi hingga malam ada kelas kuliah. Tentu, semakin banyak jumlah mahasiswanya. Dulu PTN hanya buka kuliah pagi sampai sore.
Lanjut cerita. Saat penerimaan mahasiswa baru. Berbagai jalur dibuka oleh PTN. Ada jalur undangan, jalur UMPT, jalur mandiri, jalur KIP, dan lainnya. Bergelombang. Setiap jalur dan gelombang beda biaya dan beda sumbangan. Dan ukurannya, selain jalur KIP, orang tua harus mengeluarkan biaya ukuran juta ataupun ratusan juta. Tidak lagi ukuran biaya ribuan.
Bisa diduga uang menjadi ukuran. Dan, PTN mengumpulkan duwit/uang dari ortu mahasiswa dioptimalkan, “sebesar-besarnya”.
Dugaan itu diperkuat dengan hampir semua PTN membuka program studi kedokteran. Kita tahu biaya dan sumbangan bila diterima kedokteran butuh dana sangat besar, bisa ratusan juta rupiah.
Kalau dulu. Perguruan tinggi negari ada kekhususan. PTN khusus teknik/eksakta, PTN khusus keguruan, PTN khusus keagamaan. Ada yang khusus kedokteran di Universitas. Tapi, kini hampir semua PTN membuka kedokteran. Dan, “mahal” atau “sangat mahal”.
Dugaan itu menjadi tanda-tanda. Bahwa arah pendidikan biaya menjadi semakin “mahal”. Bisnis.
Semoga kita selalu sehat lahir batin…. Aamiin yra.***
(GeSa)