Caleg Modal “Dengkul” Kerabat Dekat Gus Muhdlor Disinyalir Gunakan KURMA Jadi Alat Politik

Sidoarjo, Apenso.id – Aliansi Peduli Pemilu Jurdil (APPJ) Sidoarjo terlahir dari rahim rakyat yang peduli akan keadaan kotanya, menggelar aksi demo di dua tempat yakni di depan kejaksaan negeri Sidoarjo dan halaman pendopo kabupaten Sidoarjo, Kamis (19/10/23).

Dengan membentangkan spanduk bertuliskan KURMA GATE, massa aksi menuntut Pemkab Sidoarjo agar menunda realisasi program Kurma (Kartu Usaha Perempuan Mandiri) tahap dua ini. Karena disinyalir program tersebut sengaja disiapkan untuk menjadi alat politik para caleg yang dekat dengan Gus Muhdlor.

Dengan sejumlah bukti yang didapatkan dari hasil penelusuran awak media, ditemukan nama kelompok KURMA yang kesemuanya mengarah kepada para caleg yang notabene teman dekat Gus Muhdlor.

Romy sebagai Kordinator aksi mengatakan politisasi atau pemanfaatan program KURMA yang dibiayai dengan uang rakyat itu dijadikan alat untuk berkampanye demi meloloskan dirinya menjadi Anggota Dewan.

“KURMA program bagus, namun bisa menjadi buruk ketika tercium bau tak sedap yang menyengat karena terindikasi program tersebut dijadikan alat politik untuk memuaskan hasrat berkuasa lewat para caleg,” ucapnya.

Bermodal sejumlah temuan-temuan yang ada, maka potensi terjadinya tindak pidana Pemilu. Dalam kasus Kurma tersebut sebagaimana diatur dalam UU No 7/2017 pasal 548 piranti hukum tersebut disebutkan, setiap orang yang menggunakan anggaran pemerintah, Pemda, Pemdes, BUMN, BUMD juga BUMDes untuk kegiatan kampanye terancam pidana penjara 3 tahun plus denda maksimal Rp 1 miliar.

“Yang pasti dari bukti penyalahgunaan program Kurma tersebut, kami sudah siapkan aksi yang lebih besar lagi dan akan terus berlanjut sampai tuntutkan kami program KURMA untuk dihentikan dahulu sampai selesai Pemilu 2024,” tegasnya.

Saat di depan Kantor Kejaksaan Negeri Sidoarjo, perwakilan pendemo tiga orang diminta untuk masuk berkonsultasi didalam dengan ditemui oleh beberapa pejabat Kejaksaan salah satunya Kasie Intel Kejaksaan Sidoarjo.

Perlu diketahui bahwa aksi demonstrasi tersebut sudah kesekian kalinya digelar, karena hanya jawaban retorika yang didapat dan terindikasi ada ASN terlibat didalamnya maka aksi tersebut akan terus berlanjut.***

(cdr)