Cerita Pakubuwono II dan HOS Cokroaminoto Pernah Nyantri di Ponpes Gebang Tinatar

PONOROGO, APENSO.ID // Pesantren Gebang Tinatar di Ponorogo menjadi tempat penggemblengan para pejuang kemerdekaan. Yang menimba ilmu dari pesantren yang dikenal dengan nama Pesantren Tegalsari itu baik dari kalangan Islam ataupun nasionalisme pada masa lalu.

Penasihat masjid sekaligus generasi kedelapan, Kunto Pramono (63) mengatakan pesantren ini pernah ‘menampung’ Pakubuwono II, raja Kasunanan Kartasurya.

Dia mengenyam pendidikan di Pesantren Gebang Tinatar-Tegalsari ketika Kerajaan Kartasura sedang menghadapi ‘Geger Pecinan’.

Karena kewalahan, Pakubuwono II terpaksa menyingkir ke arah timur dan kemudian berlindung di pesantren yang diasuh oleh Kiai Ageng Mohammad Besari ini.

Setelah ‘nyantri’ di sana beberapa lama, Pakubuwono II akhirnya dapat menduduki tahta kembali pada tahun 1743 M.

“Lalu ada juga HOS Cokroaminoto, yang pernah nyantri di sini,” imbuh Kunto.

Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang dikenal dengan HOS. Cokroaminoto adalah santri sekaligus keluarga dari Pesantren Gebang Tinatar-Tegalsari.

Pahlawan Nasional yang lahir di Madiun 16 Agustus 1883 ini adalah ketua Syarikat Islam, sebuah organisasi pergerakan di Indonesia. Tjokroaminoto berhasil melahirkan beberapa tokoh pergerakan politik di Indonesia.

Salah satunya adalah Soekarno yang kemudian menjadi presiden pertama Indonesia sekaligus pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI); Bung Tomo, pengobar perlawanan arek-arek Surabaya terhadap agresi Belanda, yang sekaligus juga pendiri partai Gerakan Indonesia (Gerindo).

“Sejak tahun 1978, kita masuk gabung ke MTs, MA Ronggowarsito. Paling sekarang tinggal 50 siswa,” tandas Kunto.

Wartawan : Asvar
Editor : Imam Mu’iz