DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) – JANGAN ADA PAKSAAN UNTUK MEMILIH

Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia

Apenso.id – Kang Gareng merasa prihatin adanya tindakan yang kurang patut terhadap warga negeri terkait hak memilih pemimpin baru. Pelaksanaan pesta demokrasi memilih pemimpin baru kurang satu bulan suasana negeri Karangkedempel Merdeka mulai menunjukan suasana kurang kondusif. Realita tersebut tidak terlepas adanya campur tangan Pemimpin Puncak Utama Negeri yang seharusnya netral mendukung salah satu dari 4 peserta Pemilihan Pemimpin baru.

“Kacaunya lagi Kang, pejabat yang menjadi calon tidak ada aturan harus cuti panjang atau harus mengundurkan diri. Ini celaka Kang,” tandas Bagong yang jagongan bersama Kang Gareng dan Petruk.

“Ya.. seharusnya pejabat yang masih aktif jika ingin ikut kampanye mendukung calonnya ya harus cuti, itu yang bagus,” jelas Kang Gareng sembari memandang Bagong.

“Pergi ke Babat beli hak sepatu, jadi pejabat tidak boleh memihak begitu. Kalau memihak yang mundur saja, itu dulu peraturannya,” ungkap Petruk.

“Sekarang zaman berubah Truk, zaman digital digigit mental. Hahaha.. Jadi event baru peraturan baru, apa kata Pimpinan Puncak Utama Negeri,” terang Kang Gareng.

“Lho.. kalau perlu ada surat pemaksaan bagi Karyawan Abdi Negeri untuk mendukung calon tertentu, apa tidak hebat ?” ujar Bagong sambil melihat wajah Petruk.

“Ke Batu beli sayur, itu tidak jujur. Sebetulnya warga negeri biarkan memilih pemipinnya sesuai hati nuraninya bukan karena ada ampou atau ada ancaman,” kilah Petruk tanpa basa-basi.

“Ya.. jelas tidak patut jika masih ada ancaman dan paksaan. Kucing dipaksa tidak mau, manusia punya akal dan pikiran pasti ya berfikir untuk menentukan pilihannya karena keliru pilihan akan.membawa era panca windu ke depan. Ini memilih pemimpin negeri, jangan keliru memilih kucing dalam karung hahaha…” pungkas Kang Gareng yang di aamiini Bagong dan Petruk.

🌸🌸🌸