DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) – KANG GARENG MAKAN BUAH SIMAKALAMA

Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia

Apenso.id – Buah Simalakama bukan sembarang buah. Buah legenda tak pernah wujud benda. Melanda mayapada, mengoyak nurani insani. Harus berani memakan buah simalakama. Makan salah, tidak makan salah.

Membaca puisi tersebut Petruk hanya tersenyum terkait kasus yang menimpa Kang Gareng. Kang Gareng sebagai salah satu pejabat teras tinggi harus loyal kepada penguasa. Di sisi lain, Kang Gareng merupakan orang panutan warga negeri dari arus bawah.

Penguasa kata Petruk dalam Pilpimti (Pemilihan pimpinan tinggi) ternyata memiliki jago yang tidak sehati dengan Kang Gareng. Di lingkungan arus bawah yang sangat berpihak pada Kang Gareng juga mempunyai calon pemimpin tersendiri.

“Saudah makan daun kenikir, sudah tak usah dipikir yang penting seger waras,” terang Petruk sembari memandang tajam Kang Gareng.

“Beyul… ee betul yang penting seger waras, tapi komitmen penting pula,” tandas Kang Gareng.

“Kolomonggo makan permen, monggo pegang komitmen. Kalau bisa wuah Kang Gareng bagus, kalau tidak bisa juga bagus hahaha..” ujar Petruk sembari tertawa kecil.

“Ya Truk saya sadar, jika tidak memiliki komitmen ya terpaksa makan buah simalakama bagi Kang Gareng harus tegas dan bijak,” beber Kang Gareng.

“Jadah dibawa ke Caruban, sudah siap berkorban dan berkomitmen tanpa komat-komit lho..” kilah Petruk.

“Ya.. saya berkorban demi warga negeri. Saya harus memihak arus bawah karena saya berasal dari bawah. Itulah komitmen Kang Gareng, jangan dianggap kianat karena saha tidak membawa granat,” jelas Kang Gareng.

“Saya ingin orang muda yang berkiprah dan saya ikhlas harus meninggalkan Pejabat Teras Tinggi. Siap beralih menjadi Pejabat Teras Mewah, mefet sawah..” pungkas kembali Kang Gareng sembari tersenyum.

🌸🌸🌸

SEMANGAT BERAKTIVITAS