DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : KANG GARENG TIDAK GIPU (GILA PUJIAN)
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia
Apenso.id – Kang Gareng memiliki kebiasaan jika dipuji orang dia pasti merenung dan menangis. Kebiasaan Kang Gareng menangis dan merenung ketika mendapatkan pujian terindikasi sejak usia remaja. Realitas tersebut tidak dapat dipisahkan dari didikan keluarga Karangkedempel yang dipandegani Ki Lurah Semar manusia jelmaan dewa. Tumbuh kembang kehidupan Kang Gareng hingga menjadi petinggi negeri sifatnya tetap seperti yang dulu.
“Kang Gareng selayaknya mendapatkan penghargaan Insan Legenda Konsisten (ILK) dari pemerintah negeri dan dapat bonus besar hahaha..” ungkap Bagong sembari tertawa kecil.
Perbincangan bertambah seru saat Petruk tiba-tiba datang tanpa diundang.
“Ning saodah jualan kopiah, ya sudah waktunya dapat hadiah, bukan hanya konsistensinya tapi ketauladanannya,” terang Petruk.
“Cari pemimpin kayak Kang Gareng era sekarang sangat sulit dan cukup langka,” tambah Bagong sembari memandang Petruk.
“Sudah lur, jangan mengumbar ucapan baik mengenai diri saya. Saya ini manusia biasa, ya semestinya selalu berintrospeksi diri. Apapun yang terjadi kita adalah jalan hidup yang harus direnungi,” jelas Kang Gareng.
“Ya Kang memang abda itu benar-benar orang bajak ee bijak. Ada 10 Kang Gareng di negeri kita, betapa elok dan damai sejahtera,” tandasnya.
“Bentul dibawa ke Australi, betul sekali pasti ampuh ada pemimpin rendah hati dan bervisi jauh-jauh sekali,” sebut Petruk tanpa basa-basi.
“Ya.. lur, sudahlah jangan terlalu dibesar-besarkan, terlalu besar tidak enak okey,” pungkas Kang Gareng sembari menyerahkan amplop kepada Bagong dan Petruk.
Tidak jauh Kang Gareng pergi, Bagong dan Petruk, keduanya berteriak bersama, “hey Kang amplopnya kosong”.
🌸🌸🌸
-SELAMAT BERAKTIVITAS-