DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : KANTOR KANG GARENG DI “OBOK-OBOK”

Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia

Apenso.id – Keberadaan Kang Gareng sebagai salah seorang petinggi Negeri Karangkedempel Merdeka tidak hanya mendapatkan fasilitas rumah mewah (bukan mepet sawah) melainkan juga memperoleh tempat bekerja yang nyaman sejuk dan strategis di kawasan Ibukota Negeri Baru (INB). Tempat bekerja atau Kantor Kang Gareng meski berupa gedung bangunan kuno namun memiliki keanggunan sendiri bagi Kang Gareng dalam berkarya untuk negeri. Kang Gareng dalam pandangan Petruk dan Bagong sebagai pejabat tinggi yang sederhana, murah senyum dan mau mendengar aspirasi warga negeri.

“Makanya saya sangat perihatin ketika tersebar kabar Kantor Kang Gareng di ‘Obok-Obok’, ini pasti adalah persoalan pelanggaran besar, bisa terkait penyalahgunaan anggaran negeri oleh Kang Gareng,” ungkap Bagong sambil menandang tajam Petruk.

“Ke Gresik beli benang, sik ya tenang-tenang Truk kabar sekarang itu banyak yang kabur, perlu cek di cek secara jelas. Pikiran saya tidak mungkin tapi apa mungkin tidak dan itu harus mendapatkan informasi yang jelas,” papar Kang Gareng tanpa basa-basi.

“Truk omonganmu yang jelas jangan ruwet kayak dawet ee kayak benang, tenang ya jelas kita harus tenang ini belum bisa dipercaya karena sumbernya bukan dari ring satu, ini sepuluh hahaha. Lha.. hanya kabar dari media bebas berkoar (MBB) kecuali Media Resmi Milik Negeri (MRESMIN) itupun kadang juga kurang solid, ya.. kurang sedikitlah namanya media milik negeri kecuali media milik Klonglomarat ee konglomerat,” beber Bagong penuh semangat.

“Bentul dibawa ke sekolah, betul lan salah analisamu mengenai kabar Kantor Kang Gareng diobok-obok ya.. perlu dimatangkan, jangan dimakan mentah-mentah hahaha…” terang Petruk sembari tertawa kecil.

“Ya.. makan itu mentah-mentah kabar kantorku di obok-obok, kalau kamu ingin juga di obok-obok,” suara Kang Gareng tiba-tiba muncul sekaligus sosok Kang Gareng busana dinas motif (BDM).

Bagong dan Petruk merasa terkejut dengan kehadiran Kang Gareng secara tak terduga.

“Maaf Kang, saya dan Petruk percaya Kang Gareng sumprit jika Kang Gareng mau berbuat sudah dulu Truk,” tandas Bagong sambil melirik Petruk.

“Ke Surabaya beli senar di toko Kang Dikin, ya benar itu tidak mungkin, makanya saya dan Bagong bersepakat mencari kebenarannya bukan kesalahannya, jangan sampai benar disalahkan, salah dibenarkan karena kecenderungannya begitu..” beber Petruk penuh optimis.

“Ya yang betul menang harus begitu, sebagai karib sejati harus pandai memilih dan memilah info atau kabar, mau kabar dari ring satu itulah kabar dan kebenarannya…” ujar Kang Gareng sembari menata nafas.

“Apa Kang Gareng ?” ucap serentak spontanitas Petruk dan Bagong.

“Kantorku diobok-diobok memang betul, tapi bukan oleh Aparat Penegak Hukum, tapi oleh segerombolan tikus…” pungkas Kang Gareng sembari tersenyum.

🌸KABAR AHAD🌸

SELAMAT BERAKHIR PEKAN