DIALOG GARENG – PETRUK (DIGARUK) : LINDU LANDA NEGERI TETANGGA
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia
Negeri Kang Gareng layak bersyukur, di samping aman, tentram dan kondisi terkendali juga tidak terkena musibah gempa bumi atau lindu seperti negeri tetangga seberang. Kang Gareng merasa perihatin terjadinya lindu besar yang menimpa negeri tetangga seberang.
“Ya.. namanya terkena muhibah…ee musibah siapa yang minta Truk,” ujar Kang Gareng ketika berbincang santai dengan Petruk Putra Negeri.
“Ke Sabah beli minyak samin, terkena musibah harusnya bercermin Kang,” tandas Petruk tanpa basa-basi.
“Musibah ya musibah Truk, musibah itu sebagai penanda bagi insan di Mayapada. Sang Pencipta memiliki kekuasaan untuk memberikan peringatan lewat musibah lindu,” jelas Kang Gareng penuh semangat.
“Makan ketan ditambah sultana, peringatan itu memiliki makna. Ya.. warga negeri yang terkena lindu, kehilangan keluarga, harta benda harus sabar dan bersyukur,” ungkap Petruk penuh diplomasi.
“Dengan musibah harus bercermin dan bersyukur, kata-katamu Truk mengandung 9 bulan…eee mengandung filosofi yang tinggi.. tinggi sekali, kulihat kanan dan kiri hahaha…betul-betul perlu diresapi dengan pemikiran yang dalam,” kata Kang Gareng sembari membetulkan rompi saktinya.
“Buah Srikaya dimasukan gelas, ya harus jelas bersyukur bahwa sebagian warga negeri tidak semua kehilangan nyawa masih kondisi sehat dan musibah ini tidak terlepas tabir perilaku insani selama ini terkait tuntunan hidup yang sesuai ajaran hidup,” beber Petruk yang menambahkan bahwa siapa yang menanam bakal menuai.
“Betul.. betul Truk sebuah musibah memang harus menjadi renungan, semuanya terjadi atas kehendak yang kuasa,” kata Kang Gareng sambil berdiri melangkah keluar ruangan.
“Menjangan makan ilalang, jangan menghilang Kang,” teriak Petruk sambil berdiri memandang Kang Gareng keluar ruangan.
🌸KABAR AHAD🌸
–SELAMAT PAGI & SEMANGAT BERAKTIVITAS–