DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : MAKAMAH KELUARGA, KELUARGA MAKAMAH
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia
Apenso.id – Kang Gareng sengaja termenung dan berdiam diri di ruang kerjanya paska mendengar kabar kurang sedap tentang putusan Lembaga Tinggi Makamah Kekuasaan Negeri (LTMKN) yang sarat dengan Kolosi dan Nepotisme. Kang Gareng merasa terpojok bukan karena sering mengikuti sidang pleno, namun tidak dihargai sebagai pejabat teras tinggi negeri. Keputusan Lembaga Tinggi Makamah mencederai kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sudahlah Kang, biarkan saja pencederaan itu terjadi, itu sebagai bukti Pimpinan Tinggi Utama Negeri kurang berbudi,” ungkap Bagong tanpa basa-basi.
“Ke sekolah beli serabi, itulah sikap kurang terpuji. Mencalonkan keluarganya dengan mendorong Lembaga Kekuasaan Makamah Negeri membuat kebijakan yang kurang berbudi luhur, apa tidak terkejut orang yamg berpengalaman mendapatkan mandat menjadi Wakil Calon Adipati Utama. Kurang ethis juga terkesan ada kebijakan amburadul,” kilah Petruk.
“Ya.. trim masukanmu lur. Semoga pencederaan melalui lembaga Makamah tak berlangsung di era mendatang,” terang Kang Gareng.
“Ya.. Kang, semoga tidak menjadi Makamah Keluarga, meski pejabatnya keluarga ya layaklah menjadi Keluarga Makamah boleh saja tapi keluarga Markamah, hahaha…” jelas Bagong.
“Berdiri di pojok sambil makan sayur, ojok ngawur Gong. Markamah itu betul-betul keluarga, tapi Makamah itu lembaga bagi orang berbudi luhur, hukumnya haram jika untuk kepentingan pribadi. Hahaha..” pungkas Petruk sembari memandang tajam Kang Gareng yang terkesan mengantuk berat.
“Hey.. Kang, Ketua Dewan Pengawas Pimpinan Utama Negeri jangan suka mengantuk, hahaha..” ujar Bagong bernada tinggi.
“Kang, tidak tetap membela uang benar, biar terus bersinar, terangi negeri,” imbuh Bagong tanpa permisi.
🌸🌸🌸
SELAMAT BERAKTIVITAS