DIALOG GARENG – PETRUK (DIGARUK) : PETRUK KENA WARNING

Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia

Musibah Petruk terkena “warning” bukan gara-gara Petruk terlibat jual beli jabatan di wilayah otonomi Negeri Karang KarangKedempel wilayah Timur Laut. Musibah kecil itu bukan warning singkatan dari kepanjangan Warung Mak Ning, melainkan kata dari bahasa Sabrang yang artinya “peringatan “.

Kenapa Petruk mendapatkan peringatan Pimpinan Puncak Utama Negeri (PPUN)?Karena kurang memahami Ketentuan Bijak Bagi Petinggi Negeri (KB2PN) yang berisikan Petinggi Negeri khususnya Petinggi Negeri tidak diperkenankan berpesta menjelang Buka Tapa Makan Sehari (BTMS) ditengarai menggunakan anggaran belanja kantor.

“Truk, beritamu gencar melanggar ketentuan, kebijakan Pimpinan Puncak Utama betul kau langgar ?” ujar Kang Gareng sambil memandang tajam Petruk.

“Bakpao dicampur ote-ote, kalau Kang Gareng berita oke..itu sumber beritanya tidak berimbang Kang,” kilah Petruk tanpa basa-basi.

“Lho apa perlu ditimbang, sudah jelas Petruk di warning karena langgar aturan, terus bagaimana ?” kata Kang Gareng bernada tinggi, tinggi sekali.

“Buku gambar dibawa Pak Polisi, sabar jangan emosi Kang..tolong dengar penjelasanku, jangan kau jawab dulu,” pinta Petruk sembari pegang kepalanya.

“Oke..Truk. Saya dengarkan penjelasanmu biar jelas tidak abu-abu,” kilah Kang Gareng mantap.

“Ke Selecta naik motor, realitanya saya tidak buka bersama di kantor. Di luar saya memang bukber bersama teman-teman kantor, tidak pakai baju kantor, uang kantor. Apa itu salah ? Padahal begitu sudah bukan rahasia lagi,” ungkap Petruk sembari tersenyum.

“Oh begitu ceritanya, tapi kamu berbuka bersama di Balai Kadipaten ? Itu masalahnya, kau tetap salah Truk,” tandas Kang Gareng.

“Srikaya dibawa ke sekolah, saya tidak salah Kang. Acaranya tidak di Balai Kadipaten, di lapangan dekat pasas. Itupun saya diundang, apa tidak boleh ?” tegas Petruk.

“Catur bersama di Batu, aturannya tidak begitu hanya Petinggi dilarang Bukber hahaha..” imbuh Petruk sembari berlari berpamitan.

“Ajur..ajuuuuur. Dilarang bukber, ya totalitas Truk,” pungkas Kang Gareng bernada tinggi.

🌸KABAR AHAD🌸

-SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH DI BULAN RAMADHAN-