DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : SUARA NURANI

Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia

Apenso.id – Pagi hari diawali Bagong dengan minum kopi tapi wajah yang terkesan bingung akan makna “suara nurani”. Kang Gareng yang tak sengaja melihat Bagong termenung bingung di emperan WKA (Warung Kopi Ayem) segera bergegas menghampirinya. Tanpa diduga akan kehadiran Kang Gareng, membuat Bagong tanpa basa basi menanyakan makna dari “suara nurani”.

“Suara nurani itu suara suci, yang harus dipertanggungjawabkan bukan asal suara. Meski kadang kalah dengan suara yang lain, tapi suara nurani tetap bersandar tanpa goyah seiring irama kehidupan,” demikian ungkap Kang Gareng ketika mendapatkan pertanyaan dari Bagong tentang makna suara nurani.

“Okey Kang, tapi ada yang tidak enak statement itu. Suara nurani bisa kalah, lho apa ada perang ?” ucap Bagong sembari tersenyum.

“Ya.. sebetulnya tidak kalah, tapi hanya tidak terealisasi dalam kehidupan Gong. Suara nurani tetap menang,” terang Kang Gareng sembari memandang tajam Bagong.

“Lho.. kongkritnya bagaimana ? tetap menang, padahal tidak tereksplorasi,” ujar Bagong bernada tanya.

“Kongkritnya paling mudah, suara nuranimu dalam Hajatan Demokrasi Negeri, suara nuranimu ingin perubahan dan memilih ponakannya Petruk, tapi terpengaruh memilih yang lain karena ada tekanan atau hadiah hahaha.. Suara nuranimu terpaksa kamu tinggalkan dan sejatimu masih tetap tegar tanpa goyah, itu kongkritnya suara nurani yang tak tersurat namun tersirat. Mungkin ada pendapat lain ya.. silahkan tanpa sangsi hahaha..” jelas Kang Gareng tanpa basa-basi.

“Beli burung kenari dari Besuki, suara nurani memang hakiki. Saya sangat setuju suara nurani tetap bersemayam di diri kita dan tetap menang,” kilah Petruk yang tiba-tiba muncul.

“Okey.. Okey.. Okey Truk, semua nanti pasti ada sangsinya kalau mencederai suara nuranu ee nurani,” pungkas Kang Gareng.

“Ya.. betul, suara bukan suara Nur dan Ani hahaha..” tandas Bagong sembari berlari menuju toilet.

🌸Selamat Pagi & Semangat Beraktivitas🌸