Dilantik, Ansor Kota Bekasi Diharap Rangkul Kalangan Muda
Apenso.id // Kepengurusan Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bekasi, Jawa Barat masa khidmat 2023-2027 akhirnya dilantik, Rabu (27/09/2023) di Asrama Haji Kota Bekasi. Kegiatan juga dirangkai dengan pelantikan lembaga wakaf serta Majelis Dzikir Rijalul Ansor.
“Pelantikan ini bukan sebatas sebuah seremonial, namun lebih dari itu untuk meneguhkan eksistensi pemuda Nahdlatul Ulama di Kota Bekasi,” kata Ketua PC GP Ansor Kota Bekasi, Hasan Muchtar saat sambutan.
Dalam pandangannya, pelantikan tidak sebatas seremonial, namun untuk meneguhkan eksistensi para pemuda NU dan generasi muda yang menjaga kaderisasi agar berjalan lebih baik. Mumu, sapaan akrabnya menjelaskan ada sejumlah pekerjaan rumah yang hendaknya menjadi perhatian pengurus yang baru dilantik. “Pekerjaan rumah terbesar pengurus yakni bagaimana bisa menjadikan generasi muda NU menjadi generasi terbaik,” katanya pada acara yang mengambil tema Aswaja, Cinta dan Persahabatan tersebut.
Lebih lanjut, dirinya juga mengajak agar kesadaran ini dapat menjadi hal yang benar-benar dapat diwujudkan bersama. “Sebagai Ketua PC GP Ansor, bagaimana saya bisa membersamai generasi muda NU menjadi generasi terbaik, demikian pula Aswaja harus kita bumikan di Kota Bekasi,” ungkapnya.
Dirinya juga menyinggung masalah politik di tahun 2024. Tentu saja dirinya menerangkan bahwasanya GP Ansor mengedepankan berpolitik kebangsaan, tidak terlalu mengikuti politik praktis. Dengan demikian, memberikan kebebasan kepada kader dan warga Ansor untuk mengisi tahun politik dengan kiprah terbaik. Hanya saja, jangan sampai membawa organisasi dalam politik praktis, melainkan politik kebangsaan.
Demikian pula yang dapat dilakukan adalah bagaimana pengurus dan kader Ansor bisa melakukan pengawasan secara baik terhadap hajatan lima tahunan tersebut. ”Kita hanya melakukan pengawalan, fokus di tahun politik 2024 tidak melakukan politik identitas dan agama bukan alat politik kita, tidak ingin komunitas apapun yang membawa agama sebagai alat berpolitik, ” tutupnya. (Ful)