Euforia PEMILU 2024
Apenso.id – H-1 Hajatan akbar pesta demokrasi 5 tahunan dimana PEMILU tahun 2024 yang sangat penuh dengan dinamika dan juga sangat tingginya euforia, tepatnya 14 Februari 2024, seluruh warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih (17 tahun keatas) akan melakukan pemungutan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 dengan memberikan suara atau hak pilih presiden dan wakil presiden, serta para anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota) untuk periode 2024-2029.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum, tercatat Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Pemilu juga diramaikan oleh 23 partai peserta yang terdiri dari 17 partai nasional dan 6 partai lokal Aceh yang lolos verifikasi dari KPU.
Kesuksesan pemilu serentak 2024 menjadi momen penentu kemana arah masa depan bangsa dalam kurun lima tahun yang akan datang. Untuk memastikan kelancaran tahapan penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71,3 triliun kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), serta kementerian/lembaga (K/L) pendukung lainnya.
Spirit itulah yang hari ini tercermin pada situasi dan kondisi di Terminal Purabaya Sidoarjo yang notabenya menjadi salah satu Terminal besar yang ada di Jawa Timur, banyak orang berdesak mengantri menunggu bus datang untuk mengantarkan ke daerah asal hanya untuk memberikan hak suaranya pada PEMILU 2024.
Hal ini dipertegas dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis,
“…bener mas saya menyempatkan untuk pulang ke kampung halaman di Trenggalek untuk mencoblos besok,” menurut pemaparan Dimas, 27 tahun warga asal Trenggalek yang berprofesi sebagai pegawai pabrik di Surabaya.
“…nggih mas, tujuan saya pulang ke Cepu juga untuk mencoblos presiden yang saya jagokan,” pungkas Raharjo 42 tahun warga asal Cepu yang berprofesi sebagai tukang bangunan borongan di Sidoarjo.
Tentu hal tersebut merupakan iklim demokrasi positif yang terbangun dalam PEMILU pada 14 Februari 2024.
Spirit ini yang seharusnya dijaga dan dirawat sebagai bentuk pendidikan politik dan pendidikan demokrasi terus dibangun untuk PEMILU selanjutnya.***
Penulis : Catur Ambyah B.