Evaluasi Keuangan Kabupaten Jombang: Kemandirian Rendah, Efektivitas Tinggi

Jombang, 30 Desember 2024 – Kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Jombang mendapat sorotan dalam laporan analisis terbaru. Berdasarkan evaluasi data tahun 2018 hingga 2022, sejumlah indikator keuangan menunjukkan perkembangan yang beragam. Meskipun ada peningkatan efektivitas dalam pengelolaan pendapatan asli daerah, tingkat kemandirian dan efisiensi keuangan daerah masih perlu perbaikan.

Rasio Kemandirian Masih Rendah Laporan menunjukkan rata-rata rasio kemandirian keuangan Kabupaten Jombang hanya mencapai 24,6%. Angka ini menunjukkan ketergantungan yang signifikan pada dana transfer dari pemerintah pusat, meskipun ada sedikit peningkatan pada tahun 2021 yang mencapai 30%. Rasio ini masuk kategori rendah dan pola hubungan keuangan yang bersifat konsultatif.

Efektivitas Tinggi, Tetapi Mengalami Fluktuasi Efektivitas pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berada pada rata-rata 112,1%, yang masuk dalam kategori sangat efektif. Namun, penurunan drastis terjadi pada 2022, dengan rasio efektivitas turun menjadi 98% dari 141% pada tahun sebelumnya. Fluktuasi ini mencerminkan tantangan dalam mempertahankan kinerja pengelolaan pendapatan.

Efisiensi Masih KurangDengan rata-rata rasio efisiensi keuangan sebesar 96%, Kabupaten Jombang berada dalam kategori kurang efisien. Pembelanjaan daerah yang tinggi dibandingkan penerimaan menjadi salah satu penyebab utama. Faktor seperti kurangnya sumber daya manusia yang mampu mengelola sistem informasi keuangan juga menjadi kendala signifikan.

Rekomendasi untuk Perbaikan untuk mengatasi berbagai tantangan ini, rekomendasi meliputi:

  1. Optimalisasi PAD: Peningkatan pengelolaan pajak dan retribusi melalui sosialisasi, peningkatan SDM, serta pengawasan yang lebih baik.
  2. Peningkatan SDM: Memberikan pelatihan kepada aparatur sipil negara untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan.
  3. Ekstensifikasi Pendapatan: Menggali potensi pendapatan baru dari sumber daya lokal guna mengurangi ketergantungan pada transfer pusat.

Meski tantangan masih besar, dengan perencanaan yang tepat dan peningkatan manajemen, Kabupaten Jombang diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dan efisiensi keuangan untuk mendukung otonomi daerah yang lebih mandiri.

Ari Setia Budi

Mahasiswa Prodi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo