Gotong Royong Peringatan Satu Abad NU
Sidoarjo, apenso.id – Usia perkawinan emas adalah 50 tahun. Kalau 1 abad adalah 100 tahun. Berarti dua kali usia perkawinan emas.
Pada 07/02/2023, Nahdatul Ulama memperingati 1 abad sejak berdirinya. Tema yang diusung “membangun peradaban untuk kemandirian NU dan kedaulatan bangsa”.
Kalau dikaitkan pemikiran Tri sakti Bung Karno “Berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan”. Terdapat kemiripan dengan keadaan sekarang sesuai tema besar satu abad NU.
Kedaulatan Indonesia saat ini masih perlu dibenahi. Kedaulatan ekonomi, masih dalam pembenahan. Indonesia masih diketergantungkan oleh negara asing. Diacak-acak oleh negara asing. Terutama pengelolaan sumber daya alam (SDA) maupun mengelola raw material (biji mentah) nikel secara berdikari, kedaulatan itu digugat beberapa negara Eropa via world trade organisasi (WTO).
Tentu segala SDA dapat dikelola sendiri secara berdalut akan lebih menguntungkan. Eksport barang jadi harga lebih mahal, keuntungan lebih tinggi, juga menambah lapangan kerja.
Pada peringatan satu abad NU, dipusatkan di tengah kota kabupaten Sidoarjo. NU sebagai organisasi masyarakat (ormas) keagamaan. Agama Islam. Ahli sunnah wal Jamaah (aswaja). Tentu, peradaban masyarakat menjadi penting, ataupun perlu pendidikan secara agama Islam. Dengan demikian akan menghasilkan masyarakat beradab. Bukan masyarakat biadab.

Masyarakat yang berakhlakul karimah (akhlak mulia) akan terbentuk masyarakat yang beradab.

Pada tanggal 06/02/2023, sehari sebelumnya sudah mulai ramai dalam peringatan puncak satu abad NU.

Diatur dalam beberapa zona parkir. Zone intern. Berbagai tenda telah dipasang. Beperapa tempat (titik) telah menyediakan makan minum, gratis.

Beberapa Ormas keagamaan lainnya dan Ormas lainnya pun membantu/menyumbang. Ada yang membantu penginapan, makanan, minuman, penjagaan dan kesehatan. Gotong royong, guyub saiyek saekoproyo.***