Gus Dur Memorial Lecture di UIN Alauddin, Budaya Untuk Kemanusiaan

Apenso.id – Memperingati haul Gus Dur ke 14 tahun ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar bekerjasama dengan Jaringan GUSDURian menggelar Gus Dur Memorial Lecture. Acara ini mengusung tema “Kebudayaan untuk Kemanusiaan: Gagasan Gus Dur tentang Kearifan Tradisi Lokal” yang berlangsung di Ruang Rapat Senat lantai IV Rektorat UIN Alauddin, Selasa (28/11/2023).

Kegiatan ini menghadirkan Prof. Hamdan Juhannis sebagai keynote speaker, Dewan Pembina Komunikasi GUSDURian Makassar, Dr. Syamsurijal Adhan sebagai narasumber, Ketua Permabudhi Sulawesi Selatan, Dr. Yonggris Lao sebagai penanggap, Pengurus Pusat Persekutuan Wanita Gereja Torasa Pendeta, Enni Tonapa sebagai penanggap.

Dr. Syamsurijal Adhan menjelaskan saat pertama kali Gus Dur muncul dengan tulisan kebudayaannya, ia berusaha menyampaikan bahwa kebudayaan adalah suatu karya dan cipta manusia yang mengandung nilai peradaban tertentu. “Cipta dan karya inilah yang kemudian diwariskan dari generasi ke generasi yang kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Gus Dur meyakini kebudayaan adalah sistem nilai yang dibentuk oleh pandangan hidup suatu masyarakat yang membentuk identitas struktural terjaga dalam tradisi sastra maupun karya seni. “Dalam konteks ini, Gusdur meyakini bahwa tradisi itu perlu dirawat,” tegasnya.

Sementara itu, Dr. Yonggris Lao menyebut Gus Dur ingin agar nilai-nilai budaya dan agama itu dapat hidup bersamaan. “Yaitu dengan mempertahankan budaya yang dinamis, juga dengan taat dalam beragama,” ujar Yonggris.

Selain itu, Rektor UIN Alauddin, Hamdan Juhannis berharap agar kegiatan Gus Dur Memorial Lecture ini dapat dilakukan secara intensif. “Agar warna humanis Gus Dur dalam dunia akademik dapat hidup,” pungkas Hamdan.***

(Vin)