Gus Muiz : Merayakan Maulid dengan Meneladani Akhlak Rasulullah

SURABAYA, apenso.id // Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PW ISHARI NU Jawa Timur, Imam Mu’iz mengajak umat Islam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini dengan meneladani akhlak Rasulullah. Sebab, Rasulullah diutus ke muka bumi ini, hanya untuk menyempurnakan akhlak, moral, peradaban, dan budaya manusia bukan hanya ritual ibadah.

“Tidak ada artinya kita mengaku beragama Islam kalau tidak membangun akhlak yang mulia. Karena nilai martabat sebuah bangsa dilihat dari akhlak moral peradabannya kalau peradaban budaya, moralitasnya merosot maka hancurlah martabat atau nilai bangsa tersebut,” jelas Gus Muiz Jum’at, (29/9/2023).

Ketua Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Laskar Patriot Bangsa Jawa Timur ini menjelaskan Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar membangun umat komunitas sosial. Allah SWT menghendaki Nabi membangun ummatan wasathan, umat yang mempunyai prinsip tawassuth moderat. Kemudian bersikap tasamuh toleransi, tidak memonopoli kebenaran dan tidak mengaku menjadi yang paling benar sedang yang lain salah.

Oleh karena itu, ketika Nabi Muhammad SAW menjalankan tugas membangun umat yang ideal, Nabi membangun masyarakat yang dinamainya dengan masyarakat Madinah. Bukan negara Islam, bukan negara Arab, tapi negara Madinah. Artinya negara yang di dalamnya terdiri atas beragam suku, agama dan status sosial. “Dan Nabi Muhammad memberlakukan seluruh warga Madinah sama,” tegasnya.

Nabi Muhammad bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلاَقِ
Artinya: Tidak sekali-kali saya diutus ke muka bumi ini hanya untuk menyempurnakan/membangun akhlak. “Dari hadist itu kita tahu bahwa Nabi bukan semata diutus untuk beribadah, namun juga memberi teladan akhlak mulia,” tutur Pengasuh TPQ Sunan Drajad, Pandugo ini.***

(Rica)