HAMPIR USIA 64 TAHUN MASIH BERAKTIVITAS DAN BELAJAR BERCOCOK TANAM
By: Suryadi
Birector of Edication Apenso Indonesia
CATATAN
Alhamdulillah,saya pensiunan guru SMK sekarang hampir berusia 64 tahun masih bisa berkontribusi untuk masyarakat. Pada saat berusia 52 tahun dengan masa kerja 26 tahun, saya mengajukan pensiun dini. Pokok masalahnya alasan kesehatan, sehingga saya diijinkan untuk mengajukan pensiun dini.
Setelah pensiun, saya terus berupaya agar kesehatan membaik sehingga bisa melakukan aktivitas sesuai kemampuan dengan mengoptimalkan potensi yang ada.
Salah satu upaya untuk mengisi kegiatan dimasa pensiun adalah belajar bercocok tanam. Kebetulan saya sedang belajar menanam ubi jalar yang bibitnya berasal dari Pacet, Mojokerto.
Untuk belajar menanam ubi jalar, saya memanfaatkan lokasi di depan rumah saya. Sebagai uji coba saya membuat kotak dengan ukuran panjang sekitar 300 cm, lebar 30 cm dan tinggi 40 cm. Dalam kotak dilapisi plastik untuk mengisi media tanam ubi jalar. Jumlah bibit ubi jalar sekitar 15 batang.Tentu saja sudah siap pupuk, air untuk kebutuhan media tanam dan perawatan tanaman ubi jalar. Saat ini ubi jalar yang tertanam sudah berumur sekitar dua bulan. Dua bulan pertama pemberian pupuk untuk pertumbuhan. Tiga sampai lima bulan pemberian pupuk untuk memperbesar umbinya.
Lokasi kotak yang berisi media tanam terletak di atas got gang depan rumah saya. Kebetulan gang rumah saya berbatasan dengan gedung sekolah dan jumlah rumah di gang tersebut hanya ada dua rumah.
Karena gang yang berbatasan dengan sekolah cukup panjang , maka got saluran yang berbatasan dengan sekolah sering ditumbuhi rumput.Hampir setiap minggu, saya membersihkan rumput yang tumbuh di got tersebut. Kadang-kadang dibantu tukang kebun untuk ikut membersihkan rumput yang ada di dalam got.
Saya juga sempat menanam ubi jalar dan ketela pohon di tanah kavlingan milik saya. Ubi jalar dan ketela pohon juga berbuah. Tetapi, terkendala ada hama tikus, sehingga tanaman ubi jalar dan ketela pohon saya hentikan. Setelah saya evaluasi terkait tanah di kavlingan yang cocok, saya putuskan menanam lengkuas. Alasannya, tanaman lengkuas bisa bertahan hidup selama musim hujan dan kemarau, mudah perawatannya dan tanaman lengkuas tidak terganggu oleh hama tikus.
Saya belum sempat memperbanyak tanaman lengkuas. Karena, jarak antara rumah saya dan tanah kavling sekitar 10 kilometer. Aktivitas menanam lengkuas di tanah kavling dengan harapan agar aktivitas saya bisa bervariasi dan bisa menyalurkan hobby bercocok tanam.
Untuk mencangkul tanah kavling saat akan ditanami lengkuas, saya minta bantuan tukang cangkul untuk membuat bedengan dan menanam bibit lengkuas di tanah kavling tersebut. Saya kadang juga mengawasi dan ikut merawat tanaman lengkuas bersama tukang cangkul agar dia bisa mendapat penghasilan tambahan.
Aktivitas saya sejak masa pensiun hingga saat ini bervariasi, seperti yang saya lakukan hingga saat ini memberi les matematika di rumah untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK yang sedang mengalami kesulitan belajar matematika. Selain itu saya juga berusaha membuat tulisan di blog www.apenso.id untuk ikut berpartisipasi memberikan sumbangan pemikiran terkait peningkatan mutu pendidikan di negara kita.***