Hudiyono Pesan Puisi Khusus ke Presiden Penyair Jatim, dan Inilah Keseruan Suasana di Acara Baca Puisi Bareng di Artotel TS Suites
SURABAYA, APENSO.ID ||
Langkah jurnalis memang tak pernah habis,
ketika tak lagi menulis berita masih bisa menulis puisi.
Sebab puisi beningkan jiwa,
tak dikejar deadline tayangan berita
Puisi bisa pula asah nurani hati kian lembut,
pada usia kian tambah tua tambah menua,
nyanyian mantan jurnalis memang penuh nada cerah,
seperti garis jadi lukisan nan indah.
Komunitas itu Warumas,
picu kreativitas tanpa batas.
Geliat laku aktivitasnya tetap akas dan bernas.
Nyanyian mantan jurnalis itu kian indah sekali,
tak hanya menulis tapi juga baca puisi,
mengajak siapa saja berliterasi tanpa henti.
Puisi berjudul ‘Nyanyian Jurnalis’ ini dibawakan penuh penghayatan oleh Kartika Widyawati SE MIkom, Sub Koordinator Pembinaan SDM, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan Disbudpar Jatim, digelaran Baca Puisi Bareng yang diadakan Warumas di Artspace Artotel TS Suites Surabaya, Rabu (15/3/2023).
Puisi karya Aming Aminoedhin yang juga dikenal sebagai ‘Presiden Penyair Jatim’ itu sebetulnya dipesan khusus oleh Hudiyono, Kadisbudpar Jatim untuk dibacakan langsung di hotel bintang 4 di kawasan Surabaya Barat tersebut.
“Tetapi karena beliau berhalangan, kini ganti saya yang membacakan. Pak Hudiyono memang minta dibuatkan puisi baru, bukan karya yang sudah lama lalu dibacakan di acara ini,” ungkap Kartika sesaat sebelum membacakan ‘Nyanyian Jurnalis’.
Keseruan acara yang didukung sepenuhnya oleh Artotel TS Suites Surabaya ini belum berakhir. Fauzie Mustaqiem Yos, Staf Ahli Pemkot Surabaya yang hadir mewakili Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya pun ikutan tampil membawakan karya puisi yang ada dalam buku Antologi Puisi ‘Wartakan Kemanusiaan Kutulis Puisi’ tersebut.
Di kesempatan itu, Karolin, Humas Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya juga ambil bagian dalam mengapresiasi hadirnya buku kumpulan puisi ke-3 karya Wartawan Usia Emas ini.
“Acara ini semacam ‘pemanasan’ sebelum resmi dirilis di Sekretariat PWI, besok Jumat (17/3/2023),” tutur Kris Maryono, Ketua Komunitas Warumas.
Antologi Puisi ‘Wartakan Kemanusiaan Kutulis Puisi’, kata mantan jurnalis RRI Surabaya ini, sengaja disiapkan untuk merayakan Hari Pers Nasional 2023.
Para wartawan usia emas yang karyanya menghiasi buku dengan tebal 170 halaman ini adalah Achmad Pramudito, Amang Mawardi, Aming Aminoedhin, dan Arieyoko.
Ada pula karya-karya Ida Noersanty Nicholas, Imung Mulyanto, Karyanto, Kris Maryono, Nurkhasanah Yulistiani, Rokim Dakas, Sasetya Wilutama, Toto Sonata, dan Widodo Basuki.
Yang juga menarik dan berbeda dari dua antologi puisi sebelumnya, di buku ini adapula karya penulis ‘tamu’. Mereka adalah Abraham Ferry Rosando SH MH, staf pengajar Fakultas Hukum dan Kepala Biro Protokol Untag Surabaya.
Selain itu, juga hadir karya Meithina Indrasari Y, Ketua Stikosa-AWS, dan HM Cheng Ho Djadi Galajapo, seniman lawak yang juga aktif menulis puisi dan telah menerbitkan buku ‘Pelawak (Penuntun Laku di Segala Waktu)’.
Wartawan : Rika Syavina
Editor : Imam Mu’iz