Ironi Kekayaan Laut yang Kerap Dicuri Kapal Asing

Apenso.id // Hingga saat ini, pemerintah masih terus berupaya memperbaiki kekuatan teritorial termasuk keberadaan laut yang kaya potensi. Karena tidak jarang bahkan kerap ditemukan kapal asing melakukan penangkapan ikan di kawasan teriutorial laut Indonesia. Hal ini sudah selapatutnya mendapat perhatian dan dicarikan solusi terbaiknya.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkapkan kelemahan kebijakan laut teritorial di Indonesia. Mahfud MD mengatakan bahwa hampir setiap hari kapal asing menyelundup dan mencuri ikan-ikan yang berada di laut teritorial Indonesia. Namun, kapal asing tersebut lewat begitu saja dan tak mendapatkan sanksi.

“Teritori kita agak lemah di bidang politik. Misalnya di barat dan di timur kita agak menghadapi gangguan, di barat masuknya kapal-kapal asing di Natuna Utara itu. Hampir setiap hari kapal asing masuk menyelundup mencuri ikan lewat gitu aja,” kata Mahfud MD, dikutip Senin (22/05/2023).

Menurutnya, Indonesia membiarkan kapal asing itu hanya lewat begitu saja setalah mencuri ikan, bukan karena takut. Melainkan, karena tidak dapat mengatasi hal tersebut. Mahfud menyebut, faktor kelemahan Indonesia juga terdapat pada teknis yakni peralatan yang kurang mendukung. “Kadang kala kita tidak bisa mengatasi, bukan takut, alatnya nggak cukup. Mereka kapalnya besar gede cepat sekali, dikejar kapal kita ‘tek ketek ketek’ tahun 45,” katanya.

Kendati demikian, Indonesia masih berupaya untuk mencari solusi untuk menjaga keamanan laut Indonesia. Namun, Mahfud juga mengakui peralatan yang dimiliki Indonesia masih cukup jauh untuk melawan kapal asing yang kerap menyusup di lautan Indonesia. Faktor ini saja sudah cukup menjadi pekerjaan penting agar Indonesia dapat berdaulat secara teritorial. Demikian pula yang tidak kalah penting adalah bagaimana kekayaan laut yang dimiliki bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

“Nah itu yang sekarang sedang kita pikirkan bersama bagaimana kekuatan laut kita. Seperti dulu ada dalam geopolitik yang disampaikan Bung Karno itu supaya dihidupkan lagi semangat kebesaran Indonesia minimal dulu di Asia menjadi sangat berkekuatan militer yang cukup disegani,” pungkasnya. **(Muz)