JAHILIYAH
Dikutip dari: News, 2024
Apenso.id – Sebelum hukum Islam ditegakkan, bangsa Arab kerap kali melakukan hal-hal yang buruk, termasuk menyembah berhala. Sesuai dengan perilaku bangsa Arab pada masa itu, masyarakatnya dikenal dengan sebutan kaum Jahiliyah.
Mengutip buku Pearl of Life yang ditulis Sabda Al-Qushwa, Jahiliyah artinya bodoh. Jahiliyah disematkan kepada penduduk Mekkah pada masa itu yang tidak mengenal Allah berdasarkan petunjuk-Nya, sehingga selalu salah paham dalam beribadah kepada Allah SWT.
Padahal, dalam pergaulan sehari-hari, mereka kerap menyebut nama Allah. Contohnya dalam perjanjian atau sumpah, mereka selalu mengawalinya dengan kalimat bismika allahumma yang artinya “dengan menyebut namamu, ya Allah”.
Karena ketidaktahuan itulah mereka akhirnya selalu salah dalam memposisikan Allah sebagai Tuhan dalam kehidupannya. Sehingga para penduduk Jahiliyah tersebut memuja Allah di hadapan patung-patung yang jumlahnya sampai ratusan buah.
Di antara patung-patung tersebut yang terkenal ialah Hubal, Manat, Uzza, dan yang lainnya. Dengan kebodohannya penduduk Jahiliyah saat itu, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 74, yang artinya:
“Mereka tidak mengenal (mengagungkan/menghormati) Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat, Maha Perkasa.” (QS. Al Hajj: 74)
Apabila dicermati, kata Jahiliyah di dalam Al quran maknanya lebih kepada kebodohan. Dan Jahiliyah tidak hanya sebatas pada masa sebelum kemunculan Islam, akan tetapi bersifat umum. Artinya, kapan pun dan di mana pun, jika seseorang memiliki sikap demikian, mereka layak disebut Jahiliyah.
Oleh karena itu, umat Muslim harus bisa menjauhi sifat-sifat buruk tersebut agar tidak termasuk ke dalam golongan Jahiliyah.***