KAPAN KOTA TAMAN MODERN ERGONOMIS
SIDOARJO, Apenso.id – Semua tentu ingin nyaman tidak macet, tidak semrawut dalam berkendara di jalan raya. Begitu pula, pejalan kaki pun ingin nyaman, aman saat berjalan-jalan dan menikmati kota. Tak ketinggalan orang desible pun ingin aman dan nyaman dalam perjalanan dalam kota. Bisa jadi kota kecamatan.
Hampir tiap hari. Naik mobil online. Pagi macet. Siang macet. Sore menjelang dan sesudah magrib pun lalu lintas macet. Itu di kota kecamatan Taman.

Apalagi, saat kereta api lewat. Dan, sering lewat. Sebelum dan sesudah kereta api lewat, lalu lintas macet semakin untel-untelan (macet) kendaraan padat merayap.
Saat seperti itu, ber-ide, andai rel kereta api masuk kota, tidak lewat bawah akan tidak membuat lalu lintas tidak padat macet. Lha…lewat mana? Ya liwat atas, seperti jembatan layang. Toh dulu, sudah ada viaduk jalannya kereta api lewat atas. Kini membuat pasti bisa. Tergantung komitmen yang beruasa.

Kota kecamatan Taman. Tampak kurang mendapat sentuhan teknologi penataan kota. Pedagang kaki 5 pun mengambil trotoar. Padahal trotoar adalah area untuk orang berjalan, termasuk para desibel yang jalan-jalan.
Penataan kota tanpa “polisi gopek”, tapi teknologi yang harus ditata atau diatur. Kan otomatis tertib dan lancar. Memang perlu anggaran yang tak sedikit.

Apalagi banyak sekali kabel semrawut. Kabel listrik maupun kabel telepon. Kondisi itu merupakan unsafe condition in the city of enveronment (kondisi membahayakan lingkungan kota). Tapi apa boleh buat, begitu adanya. Tetap disyukuri.
Tentu menjadikan lebih modern adalah harapan semua. Kota yang ergonomis, aman, nyaman, indah tak mencelakaan. Kapan kota kecamatan Taman menjadi modern?
(GeSa)