Kebangkitan Ekonomi Kreatif Indonesia Pasca G20
APENSO.ID – MENURUT situs web Kementerian Keuangan, G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum kerja sama multilateral ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia yang terdiri dari sembilan belas negara dan satu lembaga Uni Eropa. G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan global, 80 persen investasi global, dan 85 persen perekonomian dunia.
Sejak dibentuk pada tahun 1999, G20 telah memberikan sejumlah kontribusi nyata bagi kebaikan kehidupan global diantara penanganan krisis keuangan global tahun 2008 dan penanganan pandemi Covid-19 (https://www.kemenkeu.go.id/g20, 2022). Maka dapat dipahami bahwa G20 memiliki posisi penting sebagai solusi atas permasalahan global.
Diketahui bahwa pada tahun 2022, Indonesia memperoleh mandat presidensi G20 selama satu tahun, mulai dari 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. Presidensi G20 Indonesia telah berhasil menggelar 180 rangkaian kegiatan yang puncaknya adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kepala negara dan pemerintahan serta lembaga anggota G20.
KTT G20 yang dihelat di Bali pada 15-16 November 2022 diketahui mampu meraih sukses besar dalam konteks tujuan forum maupun memberikan dampak ekonomi yang positif bagi Bali secara khusus maupun Indonesia sebagai negara tuan rumah penyelenggara kegiatan. Dalam konteks artikel ini, penulis menitikberatkan pembahasan terhadap bagaimana pengaruh forum G20 terhadap kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya Bali.