Kecamatan Bulak Lestarikan Budaya Tradisional Lewat Program Griya Budaya

Surabaya, APENSO.ID || Sebagai langkah awal melestarikan kebudayaan tradisional, Kecamatan Bulak Surabaya meluncurkan program Griya Budaya.

Program ini diawali dengan kegiatan permainan tradisional, yang melibatkan ratusan siswa SD di Sentra Ikan Bulak (SIB) Surabaya, Sabtu (11/3).

Menurut Camat Bulak Bambang Udi Ukoro, pihaknya berkolaborasi dengan Kampoeng Dolanan dan Kormi, serta seluruh Kepala SD di Kecamatan Bulak, guna memperkenalkan dan melaksanakan permainan tradisional, sebagai langkah awal mengisi Griya Budaya.

“Griya Budaya direncanakan untuk melestarikan kegiatan yang menjadi budaya tradisional sejak jaman nenek moyang kita. Bukan hanya permainan tradisional. Nantinya akan ada aktivitas budaya tradisional lainnya. Seperti seni, kuliner, cinderamata, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Kepada wartawan Apensi.id Ia menambahkan, ide ini didadari tujuan agar generasi muda saat ini bisa mengenal lebih jauh budaya-budaya tradisional, yang perlu ditumbuh kembangkan, dilestarikan, serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sebab banyak permainan atau olahraga tradisional, yang bisa menumbuhkan jiwa korsa pada sesama. Serta meningkatkan kecintaan pada budaya dan tanah air. Apalagi saat ini, anak-anak sudah kecanduan gadget. Harapannya, melalui sarana Griya Budaya, anak-anak di Kecamatan Bulak khususnya, bisa mengenal budaya tradisional, lewat permainan tradisional,” ungkapnya. kepada Wartawan Apenso.id

“Untuk itu saya berpesan, agar kita semua menggiatkan Griya Budaya. Agar.snjadi tradisi menarik yang penting dan bermanfaat. Karena jiwa kebersamaan, gotong-royong, dan sportivitas terlihat sekali. Semoga bisa berkembang ke kecamatan lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Founder Kampoeng Dolanan Cak Mus mengungkapkan, bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan budaya Nusantara, yang mulai jarang dimainkan oleh anak-anak.

“Saat ini, anak-anak lebih suka mempelajari dunia digital, dibandingkan permainan tradisional. Untuk itu kami hadir dalam rangka mewujudkan pelestarian budaya. Serta meningkatkan kualitas masyarakat, khususnya anak-anak, melalui interaksi permainan antara manusia dengan manusia,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, sekitar 120 siswa dari 12 SD di Kecamatan Bulak diajak memainkan sejumlah permainan tradisional, seperti cublek-cublek suwung, patel lele, hola-halo, gobak sodor, serta lari balok.

Wartawan : Rika Syavina
Editor : Imam Mu’iz