Kedatangan 880 Jemaah Haji Asal Tuban Disambut Tangis Haru
Tuban, Apenso.id // Jemaah haji kloter 18 dan 19 asal Kabupaten Tuban tiba di Kompi Senapan C 521 Tuban, Kamis (13/07) dini hari.
Sebanyak 880 jemaah dari kedua kloter haji tersebut disambut tangis haru keluarga yang telah memadati area sekitar Kompi di Jalan Sunan Kalijaga.
Kabag Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Tuban, Joko Purnomo menyatakan proses pemulangan jemaah haji kloter 18 dan 19 asal Kabupaten Tuban berjalan lancar.
Jemaah haji diberangkatkan dari Asrama Haji Sukolilo Surabaya menumpang 20 armada bus dengan mendapat pengawalan dari pihak Kepolisian dan tenaga medis. Sedangkan, barang bawaan jemaah haji dimuat dalam 1 truk kontainer yang menjadi satu iring-iringan jemaah haji.
Joko Purnomo menjelaskan jemaah haji asal Kabupaten Tuban yang berangkat berjumlah 1.281 orang yang terbagi dalam 6 kloter, yaitu kloter 18, 19, 24, 46, 83 dan 87. Dari jumlah tersebut terdapat 13 jemaah haji yang meninggal dunia dan dimakamkan di Saudi Arabia.
“Sehingga total jemaah haji yang kembali ke tanah air nantinya berjumlah 1.268 orang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, jemaah haji kloter 24 yang berjumlah 322 orang dijadwalkan akan tiba di Kompi Senapan C Tuban pada Sabtu 15 Juli pagi. “Sedangkan pemulangan jemaah haji kloter 46, 83, dan 87 akan dijadwalkan lagi, karena memiliki jadwal yang berbeda,” sambungnya.
Atas nama Pemkab Tuban, Joko Purnomo menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara, pendamping, hingga keluarga jemaah haji yang kondusif selama proses pemulangan haji. Jemaah haji juga diminta menjaga kesehatan setelah tiba rumah.
“Biasanya ada banyak tamu yang berkunjung, karenanya harus pandai-pandai menjaga kesehatan,” tuturnya.
Sementara itu, pendamping dari KBIH Darul Tauhid asal Montong, Syaifullah Nurhadi menjelaskan pihaknya membawa 150 jemaah haji.
Menurutnya, rangkaian ibadah haji tahun 2023 berjalan lancar dan aman. Jemaah haji yang didominasi lansia dapat melaksanakan serangkaian rukun haji dan umrah dengan baik.
Jemaah haji diberikan pemahaman untuk saling membantu sejak manasik haji hingga pemulangan.
“Meski terdapat beberapa kendala tidak mengurangi esensi ibadah haji yang dijalankan,” jelasnya.
Reporter : Raden Wijaya
Editor : Imam Mu’iz