LPBINU Bengkulu Tengah Edukasi Santri Pengolahan Sampah

Apenso.id // Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Bengkulu Tengah, Bengkulu menyelenggarakan edukasi pengolahan sampah. Kegiatan dipusatkan di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Qur’an, Desa Panca Mukti kecamatan Pondok Kelapa, Kamis (13/07/23).

Sekretariat PC LPBINU Bengkulu Tengah, Kasio, menerangkan bahwa lingkungan merupakan karunia Tuhan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan umat manusia. “Lingkungan secara langsung menjadi hajat kebutuhan umat manusia dalam menjalani kehidupan dan mempertahankan eksistensinya. Karena itu, kehidupan umat manusia tidak bisa dipisahkan dari kehidupan alam lingkungannya,” katanya.

Terdapat hubungan saling mempengaruhi antara perilaku kehidupan umat manusia dengan kondisi alam lingkungan. Kualitas lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan umat manusia. “Karena itu, tanggungjawab menjaga dan melestarikan lingkungan hidup menyatu dengan tanggungjawab manusia sebagai makhluk Allah yang bertugas memakmurkan bumi. Lingkungan hidup diciptakan Allah sebagai karunia bagi umat manusia dan mengandung maksud baik yang sangat besar,” ungkap dia.

Dirinya menekankan bahwa masalah kelestarian lingkungan bukanlah problem individu, melainkan sudah menjadi persoalan umum. “Al-Quran telah menggambarkan kerusakan yang terjadi di dunia diakibatkan ulah manusia sendiri,” tandas dia.

Linggar Pramudiono dari PC LPBINU bidang pelestarian lingkungan dan perubahan iklim memberikan penjelasan kepada para santri terkait upayah dalam mengurai sampai.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak. Hal tersebut dibuktikan dengan kehadiran Ketua PW LPBINU Bengkulu, Pengurus Cabang LPBINU Bengkulu Tengah, Penyuluh Agama Islam Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Santri Pesantren Tahfidz Nurul Qur’an Bengkulu.

Tidak semata kegiatan pelatihan, sebagai tindak lanjut kegiatan akan dilakukan pendampingan pendirian bank sampah Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Qur’an Bengkulu. Hal tersebut diharapkan nantinya juga dapat ditiru kalangan lain, sehingga pengolahan sampai dapat dilakukan di banyak tempat. (Ful)