MEMUTUS MATA RANTAI KEMISKINAN
By Suryadi Director of Education Apenso Indonesia
Apenso.id – Data kemiskinan dari tahun ke tahun sudah ada di Badan Pusat Statistik (BPS). Masalahnya untuk menurunkan angka kemiskinan tidak mudah.Indonesia sudah merdeka 79 tahun. Presiden Soekarno telah memimpin negara RI sekitar 20 tahun lebih.Presiden Soeharto telah memimpin negara RI sekitar 32 tahun,dan seterusnya.Sejak kemerdekaan, Indonesia telah memiliki sebanyak 7 Presiden.
Kemiskinan membuat si Miskin tidak dapat memperoleh secara maksimal akses-akses ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain lain. Tidak mungkin bagi si Miskin untuk memiliki tabungan. Pendapatan habis untuk konsumsi rumah- tangga. Apalagi jika si Miskin mengalami musibah, misalnya sakit, pasti banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan. Akhirnya harus mencari hutang untuk menambah biaya pengobatan.Tentu si Miskin akan semakin bertambah beban hutangnya. Seperti yang pernah dikatakan Rhoma Irama gali lubang tutup lubang. Pola gali lubang tutup lubang, sudah menjadi kebiasaan bagi si Miskin, tidak ada jalan lain. Estafet kemiskinan terus berlangsung tiada henti.
Membahas kemiskinan tidak akan pernah selesai. Tetapi, kita tetap harus optimis sebagai anak bangsa saling bersinergi pasti segera mampu memutus mata rantai kemiskinan.Semoga.