MUDIK TANPA DESA
Apenso.id – Bagai gunung es. Banyaknya masyarakat tak memiliki desa, tak mudik. Menurut sopir gocar yang tak punya famili di desa itu. Saat lebaran, mau apa. Mau nyopir pun masih sepi. Akhirnya, bilang “mau mudik” ke tetangganya. Padahal mau rekreasi bersama keluarga ke tempat piknik di Yogya.
Bukan mudik. Tetapi memang mau piknik sekeluarga. Saat lebaran idul fitri. Beberapa malam tidur di hotel bersama keluarga. Agar tak terkesan “sombong” ke tetangga bilang mudik. Padahal mau rekreasi.

Ikut pula dinamika dalam perjalanan orang mudik. Ya lancar, ya macet, padat merayap. Ikut empel-empelan dalam perjalanan. Semua itu dianggap bagian piknik lebaran, tanpa mudik.
Tetapi, memang ada pula yang tak mudik. Tak ada tempat mudik. Seluruh famili ada di kota. Juga tak piknik kemana pun. Saat lebaran, tetap unjung-unjung di daerah yang sama, kota.***