PEMA’AF
Momong/ngemong ati (menjaga hati) orang lain, agar: tak tersakiti, tak tersinggung, ataupun menjadi logowo legotrimo (ikhlas).
Momong ati sama dengan momong roso.
Kita dengan orang lain itu sama, yakni sama-sama manusianya. Tentu memiliki sifat yang hampir sama. Kalau Anda kehilangan (dicuri) pasti sakit hati. Maka, prilaku mencuri jangan dilakukan, karena akan membuat sakit hati orang lain.
Misal lagi: kalau Anda dicaci maki, pasti sakit hati. Maka, jangan mencaci maki orang lain, kerena akan membuat sakit hati.
Kata orang Jawa: “jangan mencubit orang lain, kalau Anda dicubit pasti merasa sakit”.
Namun demikian, ada orang yang merasakan sakit hati tetapi tak dirasa. Ini hebat.
Begitu pula: kalau orang dipuji pasti senang, maka seringlah memuji orang lain.
Kalau mengharap pujian, itu orang tidak baik.
Hati manusia senang atau tidak senang, sakit hati atau tidak sakit hati adalah asasi. Disebut asasi karena melekat ada pada masing-masing manusia.
Namun, disisi lain, kita harus memiliki hati yang agung. Harus memiliki besar hati. Berjiwa besar. Tidak gampang sakit hati. Tidak mudah sakit hati. Tidak mudah patah hati.
Kita harus selalu berkata/berprilaku yang mulia (baik), disisi lain pun menerima ketidakbaikan orang lain. Semua kekurangan orang lain dimaafkan. Semua kelemahan orang lain dimaafkan. Suka memaafkan.
Sebagaimana dalam firman (QS. Al A’raf ayat 199), artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf (baik), serta jangan pedulikan orang-orang yang kurang pandai”.
(GeSa)