Pemerintah Tawarkan Ini ke 10 Juta Gen-Z Nganggur & Tak Sekolah

Apenso.id – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyiapkan 3 strategi untuk mengatasi banyaknya anak muda usia produktif yang tidak memiliki pekerjaan atau sekolah.

Tiga strategi itu adalah program kartu Prakerja, pemetaan lapangan kerja di masa depan, dan wirausaha.

Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Deputi IV Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh mengatakan program Prakerja memang menargetkan orang yang baru lulus sekolah, namun belum mendapatkan pekerjaan.

Dia bilang program ini bisa menampung anak muda yang masuk golongan not in education, employment, and training (NEET).

“Itu semangat prakerja kita, syarat peserta adalah tidak memiliki pekerjaan formal,” kata Chairul dalam diskusi di kantornya, Jakarta, dikutip Kamis, (13/6/2024).

Selain itu, Chairul mengatakan pemerintah juga tengah melakukan kajian untuk memetakan pekerjaan yang mungkin akan berkembang dan banyak membutuhkan tenaga kerja dalam 5 sampai 10 tahun ke depan.

“Saat ini kami sedang berproses dengan melakukan mapping pasar tenaga kerja yang menjangkau 5 sampai 10 tahun,” kata dia.

Chairul mengatakan Kemenko menggandeng Kementerian Tenaga Kerja dalam melakukan pemetaan ini. Selain itu, kata dia, pemetaan juga dilakukan bersama dengan para pelaku usaha.

“Kita perlu masukan dari industri, pemerintah tidak bisa memposisikan diri sebagai juru ramal, pelaku industri juga harus tahu bisnisnya mau diarahkan ke mana,” kata dia.

“Dialog konstruktif perlu dilakukan antar pemerintah dan industri terkait pekerjaan di 5 sampai 10 tahun ke depan,” katanya.

Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Eripson M. H. Sinaga menambahkan cara ketiga adalah dengan mendorong wirausaha.

Dia mengatakan pemerintah saat ini sudah memiliki berbagai aturan yang bisa mempermudah anak muda untuk memulai usaha sendiri.

“Salah satu yang kita dorong misalnya startup digital dengan membuat inkubator, itu sudah menjadi kewajiban di pemerintah provinsi hingga kota untuk memiliki satu lembaga inkubator dengan 50 tenant,” katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap fakta mengkhawatirkan terkait kondisi penduduk muda Indonesia. BPS melaporkan pada 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tanpa kegiatan.

Dari 9,9 juta orang tersebut, 5,73 juta orang merupakan perempuan muda sedangkan 4,17 juta orang tergolong laki-laki muda.

Kebanyakan dari mereka adalah Gen Z yang harusnya tengah di masa produktif. Gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang berusia 12-27 tahun.

Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang berstatus NEET di Indonesia mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional.***