PRESIDEN DIBERI KEKUASAAN BUKAN MINTA KEKUASAAN
Oleh: Gempur Santoso
Apenso.id – Manusia ada tentu ada yang mencipta manusia. Siapa? Yakni Yang Maha Pencipta. Yakin, Tuhan Allah SWT.
Manusia yang diciptakan bentuk beraneka ragam. Semua berbeda. Termasuk watak semua manusia berbeda. Segala hal sejagad ini pasti tak sama alias berbeda. Ini pertanda perbedaan adalah hakiki.
Perbedaan itu. Secara umum, ada baik ada jelek, ada terang ada yang gelap, ada laki-laki ada perempuan, ada yang berbuat baik ada yang berbuat jahat, ada siang ada malam, ada panas ada dingin, ada kurus ada gemuk, ada pendek ada tinggi. Dan lain-lain saling berbalik makna, ber-dagrasi.
Kita yakin atas firman yang artinya “Allah SWT menciptakan manusia adalah makhluk paling sempurna”. Tentu manusia apa saja. Maka, jangan sampai menghina manusia. Bisa jadi menghina manusia itu sama dengan menghina yang Maha Pencipta yang menciptakan manusia.
Rakyat itu juga manusia. Tentu juga beraneka ragam alias berbeda. Pada suatu komunitas rakyat ada pemimpin. Jelas memimpin semuanya. Memimpin semua manusia rakyat yang berbeda itu.
Bukan memimpin yang “baik” saja. Bukan pula sebagai pemimpin yang semua “jelek” saja. Itu tidak mungkin. Jadi sebagai pemimpin rakyat semuanya.
Begitu pula presiden itu pemimpin rakyat di suatu negara. Tentu presiden sebagai pemimpin semua yang berbeda itu.
Ya aiyuhannas (hai semua manusia). Itu seruan untuk semua jenis manusia. Bukan manusia tertentu.
Presiden selalu pemimpin rakyatnya Diambil dari rakyat itu pula. Presiden bukan Yang Maha Kuasa.
Tetapi presiden punya kuasa. Diberi kekuasaan, sesuai Dasar Negara. Itu baik. Itu orang baik. Yang tidak baik adalah orang yang minta kekuasaan atas manusia. Seperti setiap orang bila dihormati/dipuji pasti senang. Yang tidak baik adalah orang yang minta pujian atas manusia.
Semoga kita selalu sehat lahir batin… Aamiin YRA.
(GeSa)