PREVENTIVE MAINTENANCE (PERAWATAN PENCEGAHAN) AGAR PRODUKSI TETAP LANCAR
Oleh: Gempur Santoso
(Dosen Teknik Industri, FT, UMAHA Sidoarjo)
Apenso.id – Setidaknya ada dua pekerjaan/kegiatan yg harus dilakukan saat perawatan pencegahan. Dua pekerjaan itu: pemeriksaan dan menjaga agar tak rusak.
Perawatan pencegahan (preventive maintenance). Itu mencegah jangan sampai rusak. Kalau tidak terjadi kerusakan, maka proses produksi akan lancar terus berlangsung alias tak mandek/tak berhenti.
Pencegahan itu harus selalu melakukan pemeriksaan. Melakukan pemeriksaan sejak adanya gejala. Kalau ada gejala, segeralah untuk diperbaiki distandarkan/dinormalkan.
Sebagaimana mekanisme kerusakan/kecelakaan adalah: gejala (symptom), terus tanda-tanda (injury), baru setelah itu rusak/kecelakaan.
Oleh karenanya, kegiatan pemeriksaan harus diawali dari gejala. Semua harus terpasang sesuai standar atau kenormalannya. Apabila tidak, hal itu merupakan gejala timbulnya kerusakan/kecelakaan.
Jika gejala dibiarkan, maka akan timbul tanda-tanda, misal: ada bunyi tak mestinya, terjadi oleng, ada percikan api, atau apa saja tanda mendekati kerusakan/kecelakaan. Ini jangan sampai terjadi. Bahkan sejak gejala pun jangan sampai terjadi.
Selanjutnya dalam pemeriksaan ada kegiatan menjaga jangan sampai proses produksi macet akibat kerusan.
Untuk menjaga ini, maka harus selalu memedomi spesifikasi penjadwalan. Kapan atau sekian waktu harus stel ulang (repair). Kapan harus dilakukan penggantian peralatan (spare-part).
Jangan sampai setelah rusak dan macet baru di repair atau diganti. Ini membuat macet produksi. Dan, kemacetan produksi akan menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Semoga kita selalu melakuan perawatan dan sehat lahir batin.
(GeSa)