PROSES ABSTRAKSI

Oleh : Suryadi
Director of Education Apenso Indonesia

Apenso.idSemua pengetahuan intelektual kita mempunyai objek hal yang abstrak. Jiwa manusia adalah suatu
kemampuan rohani dan bergantung pada indera dalam mendapatkan pengetahuan. Sesuatu yang semakin rohani semakin dapat diketahui; semakin bersih dari materi, semakin dapat diketahui dengan lebih baik. Sehingga taraf pengetahuan juga ditentukan oleh taraf kebersihannya dari materi. Secara umum dapat ditemukan adanya tiga taraf kebersihannya dari materi, maka juga terdapat tiga taraf abstraksi yang sekaligus membagi pengetahuan manusia ke dalam tiga golongan.

Yang pertama disebut tingkat abstraksi fisik: dengan ini kita menangkap benda-benda dari dunia yang kita alami dan disodorkan kepada pengetahuan indera kita. Dari benda-benda material ini disingkirkan ciri-ciri individual dan konkret. Tetapi masih dibiarkan kualitas-kualitas materialnya. Contohnya, kuda, mangga, suara, merah, dan lain lain.

Tingkat abstraksi kedua disebut tingkat abstraksi matematis. Di sini konsep tidak hanya diangkat ciri-ciri individual dan konkret tetapi juga diangkat dari ciri-ciri inderani yang disebut kualitas. Yang dipertahankan adalah kuantitasnya, dan yang kemudian dipandang kuantitas ini sejauh dapat diukur. Contoh konsep matematis : lima, 1/2 , 8, , diagonal, segitiga, lingkaran.

Tingkat abstraksi yang ketiga adalah metafisis. Dalam taraf abstraksi ini, bukan hanya ciri-ciri individual dan konkret serta kualitas-kualitas inderani yang disingkirkan, tetapi juga kuantitas. Tangkapan kita sama sekali bersih dari kejasmanian, meskipun asal dan isinya tetap bergantung pada indera. Misalnya: sebab, hakikat, eksistensi, mengerti, kebenaran, keadilan, dan sebagainya.***