Ramadlan Saatnya Muhasabah Diri
APENSO.ID // Salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri yang juga penanggung jawab Dzikrul Ghofilin Jantiko Mantab, KH Sabuth Pranoto Projo menuturkan, bulan Ramadlan adalah momen yang sangat tepat untuk merenungi diri. Seperti diketahui, bulan Ramadlan merupakan bulan penuh ampunan, rahmat dan pembebasan dari api neraka.
Untuk meraih itu semua, maka selain ibadah ditingkatkan, seseorang harus bisa merenung dan muhasabah diri, sejauh mana amal yang dilakukan dan sebesar apa dosa-dosa yang diperbuat.

Pesan itulah yang disampaikan Gus Sabuth di acara sima’an Al-Qur’an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin di Yayasan Darun Najah Desa Denok, Lumajang, Kamis (23/03/2023).
“Kita bukan siapa-siapa, kalau kita merenungi perjalanan ini, kita lahir dari rahim ibu, masa bayi, anak-anak, diasuh orang tua, remaja main terus belum tahu seperti apa kehidupan, dewasa menikah, punya anak, menata ekonomi, punya cucu, hidup ini singkat, apa yang kita tunggu?” ungkap putra dari KH Hamim Thohari Djazuli atau Gus Miek tersebut.

Puncaknya, kata Gus Sabuth, hasil renungan tersebut adalah kesadaran diri jika semua manusia pasti akan mengalami kematian.
“Dengan bermacam-macam sebabnya, maka doa terbaik adalah minta kepada Allah agar diberi mati dalam keadaan husnul khotimah. Kalau doa minta rejeki banyak, umur panjang itu doa jangka pendek,” lanjut cucu KH Ahmad Djazuli Utsman, pendiri Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Mojo, Kediri tersebut.
Ditambahkannya, hidup di dunia sangatlah singkat, namun banyak yang lalai sehingga malah menjadikan urusan dunia sebagai prioritas. Sehingga urusan akhiratnya banyak terbuang demi mengejar dunia yang hanya sementara.

“Apa yang kelak kita banggakan di akhirat jika seperti itu. Maka mari kita merasa dosa kita banyak, hanya orang sombong yang mengatakan tidak punya dosa,” tandas Gus Sabuth.
Wartawan : Lina
Editor : Imam Mu’iz