Ringkasan Buku Menguak Rahasia Cara Belajar Orang Yahudi – Penulis Buku Abdul Waid (6) : Rahasia Imajinasi Kaum Yahudi
Oleh : Suryadi
Director of Education Apenso Indonesia
Apenso.id – Dengan fakta ilmiah, kita tidak perlu merasa heran kenapa bangsa Yahudi mampu melahirkan manusia-manusia cerdas seperti Mark Zuckerberg yang berhasil menciptakan Facebook dan mampu menjadi pemuda terkaya di dunia.
Untuk menjadi manusia-manusia cerdas seperti keturunan Yahudi, jangan hanya percaya pada seleksi alam, proses alamiah, ataupun takdir Tuhan semata. Orang-orang Yahudi punya banyak rahasia yang mengantarkan mereka menjadi manusia paling cerdas di dunia. Rahasia kecerdasan orang-orang Yahudi berikutnya adalah imajinasi.
Mereka berimajinasi dan memutar otak agar bisa melahirkan karya yang belum pernah ada sebelumnya. Atau, paling tidak berimajinasi untuk menghasilkan yang jauh lebih baik dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, Facebook adalah sebuah karya yang diciptakan Mark Zuckerberg dari hasil imajinasi yang panjang. Mark Zuckerberg berimajinasi dari situs jejaring sosial yang sebelumnya sudah pernah ada, seperti Yahoo, Mirc, friendster, dan lain sebagainya.
Bagi kalangan Yahudi, imajinasi yang telah menjadi prinsip hidup mereka adalah salah satu cara untuk menciptakan sesuatu yang menurut ukuran kebanyakan orang mustahil, namun orang Yahudi ingin membuktikannya menjadi kenyataan.
A. Rahasia Faktor Sejarah Ketajaman Imajinasi Yahudi
Tajamnya daya imajinasi orang-orang Yahudi yang mampu membuat sesuatu tidak mungkin menjadi mungkin, karena dilatarbelakangi oleh sejarah konstruksi bangsa Yahudi tentang wujud Tuhan-Nya.
Sejarah Yahudi dimulai beratus-ratus tahun sebelum Masehi, dari pengembaraan suku kecil di padang pasir. Suku kecil ini memulai kehidupannya dengan tradisi sendiri, hukum sendiri, dan perjuangan sendiri, untuk menjadi komunitas besar.
Pada saat suku Yahudi mulai dikenal suku-suku di sekelilingnya, umumnya kelompok manusia saat itu masih menyembah raja Mesir kuno, berhala, patung, matahari, dan benda-benda mati lainnya. Ditengah kondisi demikian, terjadilah perbedaan pendapat dalam meyakini Sang Pencipta (baca: Tuhan) antara kelompok Yahudi dengan kelompok lainnya.
Kaum Yahudi meyakini, bahwa Tuhan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, namun bisa dirasakan dengan hati, perasaan, nalar spiritual, dan tampak dari berbagai macam kekuasaannya (bukan dalam bentuk fisik).
Nalar kritis dan imajinasi Yahudi mengatakan bahwa Tuhan selayaknya mempunyai kekuatan luar biasa menurut orang-orang Yahudi seharusnya tidak dibuat oleh manusia. Itulah wujud Tuhan yang paling masuk akal menurut hasil nalar kritis dan imajinasi orang-orang Yahudi. Inilah yang menjadi perbedaan antara orang-orang Yahudi dengan suku-suku lainnya pada saat itu. Nalar kritis dan nalar imajinasi yang sangat tajam sebenarnya sudah mulai muncul saat proses pencarian Tuhan oleh orang- orang Yahudi. Beribu-ribu tahun lamanya tradisi “berpikir” dengan otak semacam ini yang terus ditradisikan oleh bangsa Yahudi kepada anak- anak cucu mereka hingga sekarang.
B. Pengaruh Imajinasi Terhadap Etos Kerja Yahudi
Orang Yahudi menganggap bahwa imajinasi adalah proses awal untuk melahirkan kekuatan otak yang dapat mewujudkan karya-karya besar di dunia nyata.
Apa yang dicapai oleh para tokoh Yahudi yang menggugah dunia saat ini sebenarnya berawal dari imajinasi mereka yang bertumpu pada pikiran dan otak yang aktif dan merespons dinamika hasrat.
Kebiasaan orang-orang Yahudi adalah mereka yang berimajinasi untuk memecahkan persoalan ataupun untuk menghasilkan berbagai macam kreasi baru, selalu mengimbanginya dengan etos kerja yang tinggi. Artinya, orang-orang Yahudi tidak hanya sekedar berimajinasi tanpa tindakan konkret, namun juga bekerja keras dan berdisiplin tinggi. Daya imajinasi untuk menghasilkan kreativitas yang dapat diandalkan harus diiringi dengan pengetahuan, pengalaman, profesionalisme, disiplin, dan etos kerja yang tinggi.
Orang Yahudi berpendapat, tidak ada kreasi spektakuler tanpa imajinasi, dan tidak ada imajinasi yang akan berubah menjadi kenyataan tanpa disiplin dan kerja keras.
C. Tips Yahudi Mewujudkan Imajinasi Menjadi Kenyataan
Beberapa tips yang menjadi rahasia orang-orang Yahudi dalam mewujudkan imajinasi menjadi kenyataan.
- Orang-orang Yahudi tidak pernah ragu-ragu dengan keputusannya untuk berbuat sesuatu.
- Pola pikir orang-orang Yahudi yang tidak pernah menyerah dan selalu optimis dalam usaha untuk mewujudkan imajinasi dan cita-cita mereka.
- Dalam setiap usaha untuk mewujudkan imajinasi menjadi nyata, orang-orang Yahudi selalu membuat perencanaan yang sangat matang.
- Setiap berimajinasi, orang-orang Yahudi selalu mengimajinasikan suatu hal yang produktif, bermanfaat bagi seluruh manusia, dan berusaha untuk menciptakan sesuatu yang tidak pernah ada sebelumnya.
- Orang-orang Yahudi selalu melakukan sesuatu untuk menggapai apa yang tersirat dalam imajinasinya berdasarkan keyakinan yang tinggi. Bila orang-orang Yahudi sudah yakin, maka dapat dipastikan mereka tidak akan menghiraukan apapun penilaian maupun komentar orang lain, sehingga mereka tetap dapat berkonsentrasi terhadap pekerjaan.