Saifullah Yusuf : Tiga Tantangan Lembaga Pendidikan
Apenso.id // Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyampaikan ada tiga tantangan serius yang akan dihadapi oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU di era ini.
“Dari hasil survey kementerian pendidikan, ditemukan ada tiga tantangan serius yang dihadapai oleh dunia pendidikan kita, pertama adalah perundungan, kedua pelecehan seksual, dan ketiga intoleransi yang masih berkembang di daerah-daerah,” katanya, Selasa (01/08/2023).
Pria yang juga Wali Kota Pasuruan, Jatim ini memberikan contoh bagaimana dunia pendidikan hari ini menghadapi tiga tantangan tersebut. Misal saja soal perundungan,
ia mencontohkan seorang siswa yang telah membakar sekolahnya karena kecewa telah dirundung teman dan gurunya.
“Ini suatu kenyataan yang ada, walaupun presentasi setiap daerah itu berbeda. Namun persoalan ini, hampir setiap daerah ada,” ujar Gus Ipul.
Kedua, soal pelecehan seksual. Menurutnya, kasus pelecehan seksual ini ada yang terungkap dan ada yang tidak. Dan juga ada yang berani melawan dan ada pula yang tidak berani melawan.
“Saya pernah keliling seluruh daerah di Jawa Timur saat menjadi ketua Pramuka. Saya mengajak orang tua dan anak-anak untuk berani melapor jika terjadi pelecehan seksual,” ujarnya.
Sebab yang dilecehkan ini, pada saatnya nanti akan menjadi pelaku. Maka pencegahan pelecehan ini harus dilakukan sejak dini. Dan orang tua, juga harus berani melaporkan jika itu terjadi pada anaknya.
“Untuk itu, saya titipkan kepada kepala sekolah yang akan dikukuhkan hari ini, untuk lebih perhatian dan serius dengan ini. Karena berdasarkan hasil survey, hal ini masih kerap terjadi di lingkungan pendidikan kita,” imbuhnya.
Ketiga, kasus intoleransi yang masih ada di daerah-daerah di Indonesia, dan mungkin saja juga terjadi di Kota Pasuruan.
“Intoleransi masih berkembang di sekolah-sekolah. Memang ada daerah yang merah-merah. Jawa Timur, khususnya Kota Pasuruan memang tidak merah,” ujarnya.
Akan tetapi, didalam dunia pendidikan masih ada semangat intoleransi yang dikembangkan oleh guru dan politisi. “Ini suatu fakta yang kemudian bapak-ibu sekalian, amat sangat baik jika Ma’arif NU ini dapat bekerja sama dengan lembaga lain,” tandasnya. (Ful)