Santri Pesantren Al-Ibrahimy Mendominasi Juara Pencak Silat Nasional

Bangkalan, Apenso.id – Kontingen Pencak Organisasi Bangkalan memborong banyak medali pada ajang Pencak Silat Nasional Championship 2023. Total, ada 22 medali yang berhasil dibawa pulang.

Sebanyak 22 medali yang berhasil diraih di antaranya 7 medali emas, 3 medali perak dan 12 medali perunggu. Medali tersebut didapatkan atlet yang mayoritas santri PP Al-Ibrahimy Sumurringin Konang, Bangkalan.

Pencak Silat Nasional Championship 2023 digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Politeknik Negeri Malang (Polinema). Event tersebut berlangsung pada 2-3 September 2023.

Prestasi demi prestasi ditorehkan oleh santri Pondok Pesantren Al-Ibrahimy, Sumurringin, Konang, Bangkalan. Yang terbaru adalah saat keikutsertaan pada ajang Pencak Silat Nasional Championship 2023 di Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang berlangsung Sabtu hingga Ahad (02-03/09/2023).

Kegiatan yang dipusatkan di gelanggang olahraga kampus setempat tersebut, kontingen dari Pondok Pesantren Al-Ibrahimy yang tergabung dalam utusan dari kabupaten Bangkalan meraih 22 medali dengan rincian 7 medali emas, 3 perak dan 12 perunggu.

“Alhamdulillah dari semua atlet yang kami bawa, semuanya dapat meraih juara, baik medali emas, perak maupun perunggu,” kata Heri Mashudi selaku pelatih sekaligus official Pencak Organisasi Bangkalan kepada media ini, Ahad (03/09/2023).

Ketua Pencak Organisasi Bangkalan yang juga eks Ketua DPRD Bangkalan 2009-2014 tersebut memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh atlet yang telah berjuang tanpa putus asa hingga semuanya meraih medali. Karena tanpa kerja keras dan upaya sungguh-sungguh, maka akan sangat berat prestasi yang ada dapat diraih.

Saya bangga, tidak percuma mengadakan rutinitas latihan karena semua atlet dapat berprestasi di ajang nasional ini,” ungkapnya.

Di lokasi berbeda, Mahfud selaku Pembina Pencak Organisasi Bangkalan dan anggota DPRD Jatim juga menyambut bangga akan prestasi binaannya tersebut. Karena dalam pandangannya, meraih prestasi tidak mudah serta tentu saja perlu perjuangan dan pengorbanan.

“Syukur, atlet kami punya mental pejuang, tidak mudah putus asa, mereka berlatih siang malam untuk mengikuti event pencak silat nasional ini,” katanya.

Meski telah meraih banyak prestasi, dirinya berharap para atlet tidak lantas berpuas diri. Yang harus dilakukan adalah bagaimana keterampilan yang dimiliki saat ini dapat terus diasah dan dikembangkan. Apalagi beberapa lomba juga akan terus diikuti para atlet sebagai sarana menguji kemampuan dan menambah pengalaman.***