SEJARAH BILANGAN
Oleh : Suryadi
Director of Education Apenso Indonesia
Apenso.id. – Sulit untuk menyatakan secara pasti, kapan lahirnya konsep bilangan ? Para ahli hanya bisa mengatakan bahwa bilangan itu sudah ada sejak peradaban manusia yang pertama, didorong oleh keperluan bermasyarakat untuk menghitung dan membandingkan.
Oleh karena peradaban hidup bermasyarakat manusia yang dapat dikenal adalah kelompok
“gua“, maka dapat diduga manusia purba ini sudah mengenal bilangan, ditunjukkan oleh adanya coretan-coretan pada dinding gua, atau tumpukan- tumpukan kayu dan batu tertata rapi di suatu tempat di luar maupun di dalam gua. Dengan menggunakan coretan atau tumpukan batu, mereka dapat menyatakan banyaknya binatang hasil buruan, banyaknya anggota keluarga atau anggota kelompok, dan banyaknya barang yang dimiliki. Sesungguhnya mereka sudah mengenal bilangan, yaitu konsep yang menyatakan “banyak“ coretan atau tumpukan.
Sekitar 3500 S.M. bangsa Mesir kuno telah mempunyai simbol yang melambangkan angka-angka. Para pendeta mereka merupakan ahli matematika yang pertama, yang melakukan pengukuran pasang surutnya sungai Nil dan meramalkan timbulnya banjir.
Penemuan sistem numerasi, seperti halnya penemuan alfabet dan penemuan roda, merupakan karya terbesar manusia. Dengan penemuan- penemuan tersebut, manusia dapat mewariskan pengetahuan dan ketrampilannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sesuai dengan urutan waktu terjadinya, beberapa sistem numerasi yang dikenal adalah sistem bilangan Maya (sekitar 3000 S.M.), sistem bilangan Babilonia (sekitar 2000 S.M.), sistem bilangan Romawi (sekitar 100 S.M.) dan sistem bilangan Hindu-Arab (sekitar 300 S.M. – 750 M). Sistem bilangan Hindu-Arab merupakan sistem bilangan yang paling banyak dipakai sekarang ini.***