Sejarah Paham Liberalisme


Apenso.id – Tulisan ini dicuplik dari artikel Sampoerna Academy, 30 September 2022

Liberalisme merupakan fenomena modern yang bermula pada abad ke-17, meski beberapa gagasan filosofis liberal telah muncul sejak abad ke-8 sebelum Masehi dan di Kekaisaran Cina.

Liberalisme adalah reaksi atas penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan agamawan pada masa perkembangan feodalisme dengan pemerintahan monarki absolut. Kaum borjuis dan kaum-kaum terpelajar kota merupakan pendukung utama paham liberal.

Paham ini kemudian mulai berkembang pesat pada abad ke-18 dan 19, terutama di Prancis dan Inggris. Saat itu, seluruh aspek kehidupan dipegang penuh oleh raja, bangsawan, dan gereja. Masyarakat kemudian mulai memperjuangkan kebebasan manusia dari kungkungan gereja atau agama pada masa renaissance tersebut.

Saat itu memang rakyat tak punya kebebasan dalam berpendapat dan bertindak, keadaan tertekan tersebut membuat banyak pihak menyuarakan kebebasan di semua bidang kehidupan. Revolusi Perancis pada abad ke-18 jadi salah satu peristiwa yang membentuk paham liberalisme, saat itu ada kepincangan sistem dan kesenjangan sosial yang sangat mencolok di masyarakat.

Anggota kerajaan dan pemuka agama punya banyak hak istimewa dan kenyamanan hidup, yang tak didapatkan golongan lain. Serta golongan istimewa ini harus dipatuhi semua masyarakat. Kemudian, muncul tuntutan kemerdekaan dan kebebasan dari masyarakat yang tidak memiliki hak istimewa. Puncaknya pada 1789, ada revolusi yang kemudian menjadi awal terbentuknya golongan liberal atau liberalisme.

Paham liberalisme ini kemudian menyebar ke negara Eropa yang lain dan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat saat itu. Di Inggris, pada abad ke-19 ada Raja John yang mengeluarkan piagam Magna Charta untuk menjamin kebebasan hak individu dan membatasi kekuasaan yang absolut bagi raja di Inggris.

Hal ini kemudian berimbas pada banyak hal, termasuk merdekanya 13 koloni Inggris di Amerika Utara yang kemudian membantu Amerika Serikat. Selain itu, ada Adam Smith yang menulis The Wealth of Nations, yang memulai era larangan pemerintah untuk campur tangan soal ekonomi.

Artinya, liberalisme ini memang lahir dari kondisi masyarakat yang sudah lelah akan kekuasaan absolut raja, pemimpin negara, dan pemuka agama, membuat rakyat harus tunduk dan tak memiliki kebebasan dalam banyak aspek kehidupan.***