SEMANGAT DOKTER

Ditulis Oleh : Gempur Santoso

Apenso.id // Belum lama gula darah sedikit di atas 200 mg/dL. Mulai sekitar tiga bulan lalu. Kalau hypertensi memang sudah lama, bertahun-tahun. Hypertensi dijaga dengan obat. Minum obat amodiplin tiap hari.

Sekitar bulan ketiga ini, tiba-tiba gula darah 540 mg/dL saat ditest di IGD (instalasi gawat darurat). Tak ngatasi, walau tiap hari dikontrol dengan minum obat gliben.

Sore itu, memang sudah tak enak badan. Sang anak mengatakan dibawa ke rumah sakit saja, biar diobservasi. Tapi, saya menolak, barangkali setelah tidur, esok pagi bisa normal sehat.

Ternyata esok hari, bangun tidur, rasanya berjalan sangat berat. Walau tetap kerja, ke kampus, naik mobil online. Saat akan naik dan turun mobil sempat sentoyoran (gloyoran).

Setelah dhuhur pulang. Sampai rumah. Setelah magrib diantar ke IGD. Gula darah naik melejit. Dokter IGD memutuskan opname.

Saat di ruang opname, setidaknya masih bangga. Semangat. Saat visit dokter, sang dokter mengatakan hari ini akan digrojok obat diusahakan gula darah turun dibawah 200 mg/mL.

Grojokan obat itu bernama insulin. Setiap 15 menit sebelum makan disuntik insulin 8-10 kali tingkat suntik (berbunyi tik..tik..tik). Suntikan selalu dilakukan di lengan atas.

Sekitar 5 hari opname, sudah mulai enak badan. Setidaknya tidak gloyoran, tidak bliyut, tubuh tidak nyeri-nyeri. Walau saat berjalan masih pelan-pelan. Pasien baik, selalu nurut dokter.

Kata dokter “agar tuntas, perlu check USG”. Sekaligus saya usul, karena sempol (pinggul) belakang kanan saya agak kaku nyeri mohon diobati juga. Akhirnya check USG, ronkten, dan torak. Hasilnya menyusul.

Semangat dokter untuk kesembuhan pasien, semoga dibalas oleh Tuhan…aamiin YRA.