TAHSHILUS-SA’ADAH (MEMPEROLEH KEBAHAGIAAN)
By: Suryadi
Director of Education Apenso Endonesia
Dalam buku Tahshilus-Sa’adah (Memperoleh Kebahagiaan) Al-Farabi mengetengahkan kisah perjalanan filsafat sejak dari bangsa- bangsa kuno sampai pada orang Arab sebagai berikut:
Konon, ilmu tersebut pada zaman dahulu milik orang-orang Kaldan, penduduk Iraq. Lantas berpindah pada orang Mesir lalu berpindah lagi pada orang Yunani. Beberapa kurun waktu kemudian, ilmu tersebut berpindah lagi pada orang Suryani dan selanjutnya pada orang-orang Arab. Semua yang tercakup di dalam ilmu itu dirumuskan dalam bahasa Yunani, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Suryani lalu ke dalam bahasa Arab. Ilmu yang mereka peroleh dari orang-orang Yunani itu pada umumnya mereka beri nama Hikmah dan Hikmah Terbesar. Sedangkan penekunan dan penguasaannya dinamakan Filsafat, yang berarti mengutamakan dan mencintai Hikmah terbesar. Orang yang menguasai ilmu itu disebut Filosof.
Filsafat pindah ke tangan orang Arab setelah Islam. Setelah agama baru itu mengantarkan mereka ke dalam kehidupan baru, dan mengangkat derajat mereka dari ruang lingkup kesukuan yang sempit di Semenanjung Arabia ke Cakrawala kemanusiaan yang luas. Ketika itu kaum muslimin telah mempunyai sebuah negara besar yang wilayahnya membentang dari negeri Cina di Timur Jauh sampai Andalusia di Barat ( sekarang daerah-daerah Portugis dan Spanyol ).
Semuanya atau sebagian besar penduduk wilayah negara yang seluas itu beragama Islam dan berbicara dengan satu bahasa Arab. Sejak saat itu sampai sepuluh abad lamanya kaum Muslimin menjadi pengibar panji peradaban dunia. Mereka menyelami berbagai macam ilmu pengetahuan, keahlian dan teknologi. Semua itu mereka tekuni dan mereka dalami sehingga menjadi filsafat, yang sebagaimana dikatakan Al-Farabi, Sumber Segala Hikmah dan Induk Segala ilmu.
Pada umumnya demikian pula halnya peradaban. Ia tumbuh dalam kehidupan suatu bangsa, kemudian berkembang dan akhirnya menyusut….tidak mati, tetapi pindah pada bangsa Iain. Peradaban Islam, mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan peradaban lainnya. Karena peradaban Islam dapat bertahan jauh lebih lama daripada peradaban orang-orang Kaldan , Suryani, Persia dan Yunani. Tidak diragukan lagi bahwa panji filsafat yang pindah ke Eropa pada zaman renaisance berasal dari orang- orang Arab, lantas mengalami perkembangan sampai zaman kita dewasa ini.***
( Sumber: Ringkasan Buku Filsafat Islam ditulis oleh Dr.Ahmad Fuad Al-Ahwani )