Tak Sekadar Ribbon Demokrasi

Oleh: Gempur Santoso

Apenso.id – Dalam komunitas rakyat memang butuh pemimpin. Rakyat memilih siapa pemimpinnya yang dapat membawa amanah, dapat memberikan peluang keberuntungan untuk sejahtera, dan terlindungi merasakan aman nyaman. Pemimpin yang berpihak pada rakyat dan tidak memeras rakyat, menjadi harapan.

Kesejahteraan, kenyamanan, kebebasan untuk maju, dan kesengsaraan pun sangat dipengaruhi pemimpin. Karena, pemimpin memiliki kebijakan.

Pemimpin yang memiliki etik etika diharapkan. Bukan pemimpin suka – suka maunya (adigang adigung adiguno).

Apakah selama ini rakyat bisa memilih pemimpin?. Tentu saja rakyat akan hanya menjadi tempat ribbon apabila rakyat diintervensi kebutuhannya misal materi.

Jika rakyat betul memilih, tentu rakyat akan memiliki pemimpin yang sebenarnya. Bila tak tahu yang dipilih, dan harus memilih. Tentu bagaikan “memilih kucing dalam karung”.

Dan, secara pragmatis memilih karena diberi materi kebutuhannya. Mengapa harus pragmatis?, karena saat ini butuh untuk hidup (makan). Tak berfikir lebih jauh ke depan. Dianggap butuh nanti ya dipikir nanti saja.

Pilsung dianggap demokratis. Itu terjadi, kapan rakyat punya pemimpin? Calon pemimipin yg dipilih. Bisa memilih calon pemimpin. Bukan memilih sekadar gambar dan intervensi sesuatu. Bila memilih hanya pertimbangan gambar yg baik tak tahu siapa dia dan karena intervensi materi, maka itu rakyat sebagai tempat ribbon demokrasi semata.

Tampaknya demokratis akan terwujud, saat rakyat sudah terdidik mampu memilih dan dalam sejahtera alias tidak miskin. Kapan ?.***