TANGGUNG JAWAB
Oleh : Suryadi
Director of Education Apenso Indonesia
Apenso.id – Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut jawab, merupakan pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab. Wujud bertanggung jawab bermacam-macam. Ada tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada masyarakat, dan tanggung jawab kepada Tuhan. Tanggung jawab kepada diri sendiri berarti menanggung tuntutan kata hati, misalnya dalam bentuk penyesalan yang mendalam. Bertanggung jawab kepada masyarakat berarti menanggung tuntutan norma-norma sosial. Bentuk tuntutannya berupa sanksi-sanksi sosial seperti cemoohan masyarakat, hukuman penjara, dan lain-lain. Bertanggung jawab kepada Tuhan berarti menanggung tuntutan norma-norma agama, misalnya perasaan berdosa, dan terkutuk.
Di sini tampak betapa eratnya hubungan antara kata hati, moral dan tanggung jawab. Kata hati memberi pedoman, moral melakukan, dan tanggung jawab merupakan kesediaan menerima konsekuensi dari perbuatan.
Eratnya hubungan antara ketiganya itu juga terlihat dalam hal bahwa kadar kesediaan bertanggung jawab itu tinggi apabila perbuatan sinkron dengan kata hati (yang dimaksud kata hati yang tajam). Itulah sebabnya orang yang melakukan sesuatu karena paksaan (bertentangan dengan kata hati) sering tidak bersedia untuk memikul tanggung jawab atas akibat dari apa yang telah dilakukannya.
Dengan demikian, tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia, dan bahwa hanya karena itu perbuatan tersebut dilakukan sehingga sanksi apapun yang dituntutkan (oleh kata hati, oleh masyarakat, oleh norma-norma agama), diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan. Dari uraian ini menjadi jelas betapa pentingnya pendidikan moral bagi peserta didik baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
(Ringkasan buku Pengantar Pendidikan oleh La Sulo)