TIPS JATI DIRI

Dikutip dari: Gramedia blog, psikologi.

1. Mengenali diri dengan mengetahui bakat
Cara mencari jati diri yang pertama adalah dengan mengetahui bakat yang ada di dalam diri kamu. Kamu bisa memulai dari aktivitas apa yang kamu sukai, mencari aktivitas baru, mendengarkan pendapat orang lain dan mencari pengalaman baru. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti berbagai tes bakar seperti FACT atau Flanagan Aptitude Clasification Test. FACT merupakan tes yang didalamnya terdiri dari 14 tes untuk bisa mengetahui bakat dan kemampuan dasar seseorang.

2. Mengenali kepribadian
Dalam proses mencari jati diri, penting untuk seseorang bisa mengetahui kepribadian dirinya. Apakah kamu seorang introvert atau ekstrovert. Jika kamu belum mengetahui apa tentang kepribadianmu, kamu bisa mengikuti tes MBTI. Tes ini akan mengidentifikasi kamu merupakan seorang introvert atau extrovert. Apakah kamu seorang intuition atau sensing, feeling atau thinking dan perception atau judgemental.

3. Mengenali waktu produktif
Dengan kamu mengenali waktu produktif, maka kamu bisa terbantu untuk tidak melakukan kegiatan di waktu yang kurang tepat. Secara tidak langsung, ini juga akan membantu kamu untuk mengenali jati dirimu. Kamu bisa memperhatikan apakah kamu adalah orang yang produktif di malam hari atau pagi hari? Selain itu, kamu bisa memperhatikan saat jam berapakah energi kamu sedang memuncak atau sedang turun?

4. Menentukan tujuan hidup
Tujuan hidup berbeda dengan cita-cita yang hanya berorientasi pada karier dan juga finansial. Tujuan hidup lebih kepada pencapaian yang bermakna dan bagaimana mengubah cita-cita menjadi sarana yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

5. Ketahui kekuatan dan kelemahan kamu
Ketika sedang mencari jati diri, kamu harus mengetahui apa kekuatan dan kelemahan yang kamu miliki. Hal ini sangat penting karena jika kamu mengetahui kekuatan diri kamu hal itu akan menjadi kunci penting untuk kamu memiliki rasa percaya diri.

    Jika kamu tidak mengetahui kelebihan kamu, justru kamu malah tidak menghargai diri sendiri dan menjadi kurang percaya diri. Kekuatan tidak hanya tentang fisik tetapi juga kecerdasan, karakter, kemampuan mengatur emosi dan lain-lain juga merupakan kekuatan diri.

    Kekurangan dalam hal ini perlu kamu ketahui supaya kamu tidak jatuh ke lubang yang sama. Bahkan, dengan kepercayaan diri yang kuat, maka kamu bisa menjadikan kelemahan kamu sebagai kelebihan yang kamu tonjolkan.

    6. Tentukan apa yang membuat kamu merasa nyaman
    Mencari jati diri tidak hanya dilakukan ketika kamu sedang merasa produktif atau prima. Namun, bisa juga dilakukan ketika kamu sedang menghadapi masa-masa sulit dalam hidup ini. Alangkah baiknya, cobalah untuk ingat kembali masa-masa sulit yang kamu lalui, kenyamanan apa yang kamu bisa rasakan? Dan apa yang membuat kamu merasa lebih baik?

      Dengan mengetahui apa yang menjadi kenyamanan kamu, maka kamu akan lebih mudah dalam menemukan jati diri. Selain itu, kamu juga bisa mencari orang untuk membantu memperbaiki suasana hati atau kamu memilih untuk diam sendiri mendengarkan lagu atau menonton film. Atau bisa saja dengan menyantap makanan kesukaan kamu.

      7. Sediakan waktu untuk diam dan merenung
      Pastikan kamu juga menyediakan waktu untuk berdiam diri tanpa gangguan pekerjaan, gangguan asmara dan hiruk pikuk lainnya yang mengganggu. Kamu juga butuh waktu untuk diam dan menyendiri, karena pada dasarnya tidak akan ada orang yang bisa mencari jati diri tanpa memberi waktu bagi dirinya untuk diam.

        Dengan diam atau merenung, kamu akan bisa mendengarkan apa yang disampaikan oleh jiwamu sekaligus melakukan evaluasi diri dengan jujur. Selain itu, hal ini juga bisa dijadikan momen refleksi untuk mendengar apa yang sebenarnya dikejar, tanpa dipengaruhi hiruk pikuk di sekitar.

        8. Rekam pikiran dan emosi yang muncul dalam sebuah buku harian
        Dalam pencarian jati diri, kamu juga perlu untuk mengenali dan mengamati pikiran dan perasaan yang ada. Kamu bisa melakukan hal ini selama satu minggu atau lebih untuk mendapatkan gambaran yang lebih besar mengenai topik yang sering muncul di kepalamu. Setelah itu, kamu menulisnya dalam buku harian.

          Dengan mengamati apa yang sudah kamu tulis, maka mungkin kamu akan menemukan pernyataan samar mengenai tujuan hidup yang selama ini kamu tidak pernah sadari. Setelah kamu menemukan pola yang berulang, cobalah untuk menemukan waktu agar bisa memikirkan maksud dari pemikiran dan perasaan kamu.

          9. Mulailah melakukan sesuatu yang baik
          Dalam proses menemukan jati diri, kamu juga harus memulai untuk terus melakukan hal-hal yang baik. Lakukan hal hal baik secara terus menerus hingga hal baik ini nantinya akan membantu kita untuk menemukan suatu kebiasaan yang baik juga.

          10. Belajarlah untuk menyelesaikan masalah sendiri
          Memang akan muncul beragam masalah dalam proses pencarian jati diri. Kamu akan menghadapi masalah-masalah mulai dari masalah ringan hingga yang berat sekalipun. Namun, cobalah untuk mengenali masalah yang sedang kamu hadapi dan menyelesaikannya dengan sebaik mungkin.

          11. Jauhi yang berusaha membawamu ke jalan yang negatif
          Ketika kamu sedang mencari jati diri apalagi kamu berada di usia yang dapat dikatakan masih labil, memilih lingkungan sosial yang baik memang sangat risk-an. Dalam pergaulan tidak selamanya orang yang kamu kenal akan berniat baik kepadamu.

            Ada kalanya orang lain juga akan menjerumuskan orang lain ke hal yang buruk. Ketika kamu sudah menemukan tanda-tanda yang tidak benar pada lingkunganmu atau kamu menemukan hubungan yang sudah toxic, maka kamu bisa menghindar dan menjauhi teman yang seperti itu.

            Kamu tidak perlu takut kamu tidak akan memiliki teman, tetapi kamu justru akan lega ketika kamu berada pada jalan yang lebih baik. Jika kamu berada di lingkungan sosial yang baik, maka kamu juga akan bisa membentuk jati diri yang baik.

            12. Mintalah pendapat dari orang tentang diri kamu
            Ketika kamu sudah tidak tahu lagi untuk bisa mengenali diri kamu sendiri. Cobalah untuk bertanya kepada orang terdekat kamu. Meminta mereka untuk memberi penilaian terhadap kamu.

              Penilaian itu dapat berupa karakteristik atau momen spesifik yang menurut mereka akan menggambarkan siapa diri kamu sebenarnya. Setelah menemukan jawabannya, kamu bisa merenungkan jawaban mereka dan mulai memikirkan apa yang perlu kamu lakukan.***