WAKIL MENTERI HUKUM MUGIYANTO AJAK MAHASISWA WUJUDKAN PERADABAN BANGSA RAMAH HAM

Apenso.id – Surabaya – Wakil Menteri HAM Mugiyanto Sipin menekankan pentingnya pemuda memahami sejarah hak asasi manusia di Indonesia. Pemahaman sejarah menjadi landasan untuk memproyeksikan masa depan bangsa seperti pesan Bung Karno Jas Merah jangan sekali-kali lupakan sejarah .”Masa depan bangsa selalu dikaitkan dengan peran pemuda. Sejak masa kolonial hingga reformasi, pemuda selalu menjadi pembela keadilan, kesetaraan, dan demokrasi. Mulai dari berdirinya Boedi Oetomo pada 1908 hingga Sumpah Pemuda 1928, kontribusi pemuda menjadi tonggak kemajuan bangsa,” ujar Mugiyanto yang disampaikan dihadapan 400 mahasiswa Unitomo dalam kuliah tamu bertema “Membangun Kesadaran Mahasiswa untuk Mewujudkan Peradaban Bangsa Ramah HAM” di Auditorium Ki Moh Saleh lantai 5, kampus Universitas Dr. Soetomo Surabaya Surabaya (4/12).

Mugiyanto mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi pemuda saat ini, seperti rendahnya representasi politik (hanya 2% anggota parlemen di bawah 30 tahun), tingginya angka pengangguran, hingga kondisi kerja yang tidak layak. Namun, ia memberikan solusi konkret bagi mahasiswa untuk mengatasinya. “Mahasiswa dapat meningkatkan partisipasi politik, mengasah keterampilan kerja, menyuarakan isu-isu hak pemuda, dan berkolaborasi menciptakan solusi inovatif bagi tantangan sosial-ekonomi,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu Mugiyanto Sipin juga mengajak seluruh mahasiswa menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan peradaban bangsa yang lebih inklusif dan berkeadilan. “Saya berharap Unitomo bukan hanya tempat belajar, tetapi juga menjadi tempat untuk mempersiapkan agen-agen perubahan bagi masa depan Indonesia,” pungka Wakil Menteri Hak Asasi Manusia RI,
Mugiyanto Sipin, yang juga mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Unitomo.

Rektor Unitomo Siti Marwiyah dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya atas kehadiran Wamen HAM di tengah kesibukannya. “Mewakili sivitas akademika, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mugiyanto Sipin. Kehadiran beliau memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari seorang praktisi HAM yang memiliki rekam jejak luar biasa,” ujar rektor wanita pertama Unitomo ini.

Rektor yang juga Guru Besar Hukum Tata Negara tersebut menekankan pentingnya materi kuliah HAM untuk membangun kesadaran mahasiswa dalam menciptakan masyarakat yang adil dan menghormati keberagaman. “Banyak permasalahan HAM di Indonesia yang belum terselesaikan. Semoga kuliah kali ini mendorong dan menginspirasi mahasiswa menjadi agen perubahan berbasis nilai-nilai HAM,” terangnya.***(Kris)